Sultan-Sultan Palembang Darussalam
1. Susuhunan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayidul Imam
Kiai Mas Endi, Pangeran Ario Kesumo Abdurrohim (3 Maret 1666)
(Pendiri Kesultanan Palembang Darussalam 3 Maret 1666/ Pelopor Otonomi Daerah)
Kiai Mas Endi, Pangeran Ario Kesumo Abdurrohim (3 Maret 1666)
(Pendiri Kesultanan Palembang Darussalam 3 Maret 1666/ Pelopor Otonomi Daerah)
2. Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago
Bin Susuhunan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayidul Imam (1706)
(Diangkat secara adat)
Bin Susuhunan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayidul Imam (1706)
(Diangkat secara adat)
3. Sultan Anom Alimuddin
Bin Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago (1714)
(Diangkat secara adat, tidak memerintah, berpindah dari dusun ke dusun karena diganggu)
Bin Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago (1714)
(Diangkat secara adat, tidak memerintah, berpindah dari dusun ke dusun karena diganggu)
4. Sultan Agung Komaruddin Sri Teruno
Bin Susuhunan Abdurrahman (1714)
(Sultan pengganti sementara, karena SMB I sedang keluar Negeri Palembang Darussalam)
Bin Susuhunan Abdurrahman (1714)
(Sultan pengganti sementara, karena SMB I sedang keluar Negeri Palembang Darussalam)
5. Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo (SMB I)
Bin Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago (–1724)
(Diangkat secara adat)
Bin Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago (–1724)
(Diangkat secara adat)
6. Susuhunan Ahmad Najamuddin Adi Kesumo
Bin Sultan Mahmud Badaruddin Hayo Wikramo (1758)
(Diangkat secara adat)
Bin Sultan Mahmud Badaruddin Hayo Wikramo (1758)
(Diangkat secara adat)
7. Sultan Muhammad Bahauddin
Bin Susuhunan Ahmad Nahamuddin Adi Kesumo (1776)
(Diangkat secara adat)
Bin Susuhunan Ahmad Nahamuddin Adi Kesumo (1776)
(Diangkat secara adat)
8. Susuhunan Ratu Mahmud Badaruddin (SMB II)
Bin Sultan Muhammad Bahauddin (1803)
(Diangkat secara adat, diasingkan oleh Belanda tahun 1821 ke Ternate, wafat di Ternate)
Bin Sultan Muhammad Bahauddin (1803)
(Diangkat secara adat, diasingkan oleh Belanda tahun 1821 ke Ternate, wafat di Ternate)
9. Susuhunan Husin Diauddin
Bin Sultan Muhammad Bahauddin (1816)
(Diangkat Inggris/ Belanda, karena SMB II melawan penjajahan Inggris/ Belanda)
Bin Sultan Muhammad Bahauddin (1816)
(Diangkat Inggris/ Belanda, karena SMB II melawan penjajahan Inggris/ Belanda)
10. Sultan Ahmad Najamuddin Pangeran Ratu
Bin Susuhunan Ratu Mahmud Badaruddin (1819)
(Diangkat secara adat, tidak memerintah karena SMB II belum wafat dan ikut bersama SMB II diasingkan ke Ternate dan wafat di Ternate)
Bin Susuhunan Ratu Mahmud Badaruddin (1819)
(Diangkat secara adat, tidak memerintah karena SMB II belum wafat dan ikut bersama SMB II diasingkan ke Ternate dan wafat di Ternate)
11. Sultan Ahmad Najamuddin Prabu Anom
Bin Susuhunan Husin Diauddin(1821)
(Diangkat oleh Belanda menjadi Sultan Palembang di Betawi sebelum menyerang Kesultanan Palembang Darussalam atau menyerang Sultan Mahmud Badaruddin II).
Bin Susuhunan Husin Diauddin(1821)
(Diangkat oleh Belanda menjadi Sultan Palembang di Betawi sebelum menyerang Kesultanan Palembang Darussalam atau menyerang Sultan Mahmud Badaruddin II).
Selama lebih kurang 200 (dua ratus) tahun sejak SMB II menjadi Sultan Palembang Darussalam (1803-1821) di Negeri Palembang Darussalam dikuasai oleh Belanda dan zuriat darah putih/ kaki tangan Belanda. Dan, pada tanggal 3 Maret 2003 dibangkitkan kembali Kesultanan Palembang Darusssalam oleh Majelis Musyawarah Adat Kesultanan Palembang Darussalam dengan dikukuhkan Sultan Palembang Darussalam.
12. Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diradja (SMB III)
Raden Muhammad Sjafei Prabu Diradja bin Raden Haji Abdul Hamid (Prabu Diratdjah IV)
(3 Maret 2003).
Zuriat kelima Susuhunan Ratu Mahmud Badaruddin (SMB II).
Source : http://sultanpalembang.com/sejarah/keturunan-sultan/
Raden Muhammad Sjafei Prabu Diradja bin Raden Haji Abdul Hamid (Prabu Diratdjah IV)
(3 Maret 2003).
Zuriat kelima Susuhunan Ratu Mahmud Badaruddin (SMB II).
Source : http://sultanpalembang.com/sejarah/keturunan-sultan/