PALEMBANG - Besarnya potensi
market membuat negara tetangga gencar melakukan promosi untuk
menggaet wisatawan. Hal ini
juga yang dilakukan Malaysia Tourism Promotion Board (MTPB) dengan gencar
melakukan promosi yang menggelar Malaysia Travel Mart untuk Visit Malaysia 2014
di ballroom Hotel Aryaduta, kemarin (29/9).
Gencarnya promosi dari MTPB karena
Indonesia merupakan salah satu penyumbang terbesar kunjungan wisatawan asing ke
Malaysia. Hal ini terlihat dari tingkat kunjungan wisatawan Indonesia ke
Malaysia yang cenderung meningkat setiap tahun. Misalnya pada 2012 wisatawan
Indonesia ke Malaysia tercatat 2,38 juta, dan pada 2013 naik menjadi 2,55 juta.
“Tahun 2014 ini trennya masih
berlanjut. Contohnya ada peningkatan jumlah kunjungan untuk periode
Januari-Mei, dimana pada 2013 periode tersebut tercatat ada 1,05 juta wisatawan
Indonesia ke Malaysia dan naik menjadi 1,11 juta pada 2014. Target kami tahun
ini, kunjungan wisatawan Indonesia akan tembus 3 juta jiwa. Kami optimis itu
akan tercapai mengingat tren kunjungan terus meningkat,” jelas Konsul Jenderal
Malaysia di Medan, Encik Ahmad Rozian Abdul Ghani didampingi Konsul Pelancongan
Director of Sumatra, Malaysia Tourism Promotion Board, Nor’Asikin Haron saat
ditemui pada acara Malaysia Travel Mart di ballroom Hotel Aryaduta.
Dikatakannya, terjadinya
peningkatan kunjungan tersebut karena banyak produk baru lokasi wisata di
Malaysia. Seperti Legoland, Hello Kitty, dan lain-lain. Selain itu wisatawan
yang datang ke Malaysia tidak hanya untuk berlibur, tapi juga bisa medical
tourism. Yakni jika ada satu anggota keluarga yang sakit, maka anggota
keluarganya ikut semua. Tujuannya tidak hanya untuk berobat atau perawatan,
tapi sekaligus juga berwisata.
Untuk event Malaysia Travel
Mart ini, lanjut Encik Ahmad Rozian, tidak hanya untuk meningkatkan jumlah
kunjungan, tapi juga untuk memfasilitasi join bisnis antara agen travel dan tur
untuk saling bekerjasama bertukar paket wisata yang dimiliki. “Dalam event kali
ini, kami melibatkan agen travel dan tur serta ada tourism medical yang berasal
dari Malaysia sekitar 10 agen. Selain itu juga ada sekitar 30 agen travel dan
tur dari Palembang dan Jambi,” bebernya.
Ditambahkan oleh Ketua
Asosiasi Travel Agen Indonesia (Asita) Sumsel, Anton Wahyudi, digelarnya event
tersebut membuktikan potensi pasar wisatawan di Sumsel bagus. Event seperti itu
juga sangat bagus untuk mempromosikan paket-paket wisata. Tapi sayangnya untuk
mempromosikan potensi wisata Sumsel belum ada program atau support yang nyata
dari pemerintah, seperti yang dilakukan Malaysia Tourism Promotion
Board ini.
“Kami berharap untuk ke depan, pemerintah kita juga ada program seperti yang
dilakukan Malaysia Tourism Promotion Board, agar kunjungan wisatawan ke Sumsel
juga semakin tinggi. Ini sekaligus juga meningkatkan bisnis travel agent,”
tuturnya usai seminar Malaysia Travel Mart yang juga dihadiri Ketua Asosiasi
Pengusaha Pariwisata Indonesia (Asppi) Jambi, Nilawati Suhendri.