PALEMBANG - Perekonomian Sumsel pada 2014 ini diperkirakan melambat pada
kisaran 5,6—6,2 persen dibanding tahun
sebelumnya (year on year). Melambatnya perekonomian Sumsel ini akibat
melambatnya konsumsi dan ekspor.
“Untuk Sumsel, sumber perlambatan dan yang paling berpengaruh ialah
sektor perkebunan, terutama karet dan sawit. Sehingga dengan adanya perlambatan
pertumbuhan di sektor tersebut otomatis sangat berdampak pada perekonomian dan
konsumsi rumah tangga itu sendiri,” ungkap Rony Widijarto Purubaskoro, peneliti
ekonomi senior Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII Palembang,
didampingi stafnya, M Fatoni Hidayat, saat memberikan edukasi Kajian Ekonomi
dan Keuangan Regional Provinsi Sumsel kepada tim redaksi Sumatera Ekspres, di
lantai III Gedung Graha Pena, kemarin (4/11).
Perlambatan sektor utama Sumsel, lanjut Rony, yakni pertanian/perkebunan
juga berpengaruh terhadap ekspor pertanian yang menurun. Kemudian penopang
pertumbuhan perekonomian seperti impor juga mengalami perlambatan sejalan
dengan nilai tukar rupiah yang melemah. Pada tahun ini pula investor masih wait
and see oleh beberapa faktor penyebab. Perlambatan ekonomi juga dipengaruhi
ekspor yang juga sama dan akan tetap bergulir pada 2015.
“Untuk 2015, diperkirakan ekonomi makin membaik. Untuk sektor pertanian,
walaupun harga komoditas seperti karet dan sawit belum menunjukan perbaikan
signifikan, diprediksi akan didukung oleh produksi yang membaik. Kawasan
Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api yang disahkan tahun depan juga bisa berpengaruh
terhadap daya tarik investor,” bebernya.
Untuk laju inflasi pada 2014 ini, pihaknya memprediksi berkisar 4,5
±1persen. Inflasi tertinggi pada 2014 ini diperkirkan pada akhir tahun dengan
adanya permasalahan tarif listrik serta rencana kenaikan bahan bakar minyak
(BBM) bersubsidi. “Bila kenaikan BBM subsidi terjadi, yang utama jelas
memengaruhi biaya transportasi dan berpengaruh kepada harga. BI akan berusaha
mewaspadai berbagai risiko yang dapat mengganggu sasaran inflasi, dengan
memperkuat langkah pengendalian,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam edukasi yang diberikan, Rony Widijarto Purubaskoro
membagi informasi mengenai kondisi ekonomi nasional 2014. Yakni berupa
pertumbuhan ekonomi, perkembangan ekonomi domestik, dan proyeksi hingga akhir
tahun serta 2015 mendatang. Dijelaskan pula mengenai pertumbuhan ekonomi
Sumsel, inflasi, serta stabilitas sistem keuangan berupa kinerja perbankan,
ketahanan sektor koperasi, dan ketahanan sektor rumah tangga.