Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diraja Al-Haj, Sultan Palembang Darussalam


Laman rasmi SMB III www.sultanpalembang.com



Wednesday, 5 November 2014

Ekonomi Sumsel Tumbuh 6,2 Persen


PALEMBANG - Perekonomian Sumsel pada 2014 ini diperkirakan melambat pada kisaran 5,6—6,2 persen dibanding  tahun sebelumnya (year on year). Melambatnya perekonomian Sumsel ini akibat melambatnya konsumsi dan ekspor. 

“Untuk Sumsel, sumber perlambatan dan yang paling berpengaruh ialah sektor perkebunan, terutama karet dan sawit. Sehingga dengan adanya perlambatan pertumbuhan di sektor tersebut otomatis sangat berdampak pada perekonomian dan konsumsi rumah tangga itu sendiri,” ungkap Rony Widijarto Purubaskoro, peneliti ekonomi senior Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII Palembang, didampingi stafnya, M Fatoni Hidayat, saat memberikan edukasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sumsel kepada tim redaksi Sumatera Ekspres, di lantai III Gedung Graha Pena, kemarin (4/11).

Perlambatan sektor utama Sumsel, lanjut Rony, yakni pertanian/perkebunan juga berpengaruh terhadap ekspor pertanian yang menurun. Kemudian penopang pertumbuhan perekonomian seperti impor juga mengalami perlambatan sejalan dengan nilai tukar rupiah yang melemah. Pada tahun ini pula investor masih wait and see oleh beberapa faktor penyebab. Perlambatan ekonomi juga dipengaruhi ekspor yang juga sama dan akan tetap bergulir pada 2015.

“Untuk 2015, diperkirakan ekonomi makin membaik. Untuk sektor pertanian, walaupun harga komoditas seperti karet dan sawit belum menunjukan perbaikan signifikan, diprediksi akan didukung oleh produksi yang membaik. Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api yang disahkan tahun depan juga bisa berpengaruh terhadap daya tarik investor,” bebernya.

Untuk laju inflasi pada 2014 ini, pihaknya memprediksi berkisar 4,5 ±1persen. Inflasi tertinggi pada 2014 ini diperkirkan pada akhir tahun dengan adanya permasalahan tarif listrik serta rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. “Bila kenaikan BBM subsidi terjadi, yang utama jelas memengaruhi biaya transportasi dan berpengaruh kepada harga. BI akan berusaha mewaspadai berbagai risiko yang dapat mengganggu sasaran inflasi, dengan memperkuat langkah pengendalian,” ungkapnya.

Sementara itu, dalam edukasi yang diberikan, Rony Widijarto Purubaskoro membagi informasi mengenai kondisi ekonomi nasional 2014. Yakni berupa pertumbuhan ekonomi, perkembangan ekonomi domestik, dan proyeksi hingga akhir tahun serta 2015 mendatang. Dijelaskan pula mengenai pertumbuhan ekonomi Sumsel, inflasi, serta stabilitas sistem keuangan berupa kinerja perbankan, ketahanan sektor koperasi, dan ketahanan sektor rumah tangga.