PALEMBANG – Rencana pembangunan Pasar Cinde
menjadi pasar modern sembilan lantai terus dimatangkan. Pemprov Sumsel sedang
memikirkan relokasi lapak pedagang untuk sementara waktu selama pembangunan
berlangsung nantinya.
“Kami memikirkan lapak sementara di sekitar Pasar Cinde. Kami tidak mau mematikan pedagang yang ingin mencari nafkah,” kata Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Perekonomian, Ruslan Bahri, kemarin (16/10).
Nantinya, setelah pembangunan gedung baru Pasar Cinde berjalan dua lantai, maka para pedagang akan dimasukkan ke pasar tersebut. “Pembangunan tujuh lantai lainnya akan diteruskan. Masuknya pedagang ke dua lantai di bawahnya tidak akan mengganggu pembangunan. Kami sudah susun feasibility study (FS)-nya,” ungkapnya.
Gedung baru Pasar Cinde nantinya terintegrasi dengan monorel. Meski dibangun sembilan lantai, tapi tidak mengubah fungsinya sebagai pasar tradisional. “Tetap mengutamakan blok penjualan daging, ikan, dan kebutuhan pokok lainnya. Hanya akan lebih tertata dan tidak kotor serta bau seperti sekarang ini,” ujar Ruslan.
Ruslan menuturkan, pembangunan gedung baru Pasar Cinde menggunakan proses BOOT selama 30 tahun. “Selama pengelolaan oleh pihak swasta, Pemprov Sumsel akan menerima bagi hasil yang persentasenya akan dibahas nantinya,” bebernya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumsel, Ir Permana MMA mengatakan, Pasar Cinde merupakan pasar percontohan di Sumsel. Karenanya, penting agar pasar ini ditata lebih baik. “Apalagi pasar tersebut akan terintegrasi dengan monorel yang akan dibangun dalam waktu dekat ini,” tukasnya.
