PALEMBANG - Pelanggan PT
Perusahaan Listrik Negara (PLN) tampaknya masih harus bersabar untuk beberapa
hari ke depan. Perkiraan, pemadaman bisa berlangsung hingga 15 hari. Dari 700
ribu pelanggan PLN yang ada di Kota Palembang, ada 90 persen atau sekitar 600
ribu pelanggan yang bakal mengalami pemadaman listrik.
"Penyebab terjadinya pemadaman listrik
ini dikarenakan ada transmisi sistem dengan tenaga 150 KV dari Bukit Asam ke
Lahat dengan penghantar 1 dan 2 sedang mengalami gangguan, sehingga tidak dapat
mensuplai listrik ke Sumatera Bagian Selatan," ungkap Manajer PT PLN (Persero)
Area Palembang, Syarbani Sofyan, kepada Palembang Pos (Grup JPNN) kemarin.
Selain itu, ada PLTGU Borang
dengan kapasitas 150 Mega Watt juga mengalami gangguan dan satu lagi di Borang
juga mesin pembangkit sewa dengan kapasitas 120 Mega Watt yang tidak bisa
beroperasi karena ada kendala pasokan gas.
"Sehingga untuk wilayah
Kota Palembang mulai tadi malam sampai pagi ini tidak bisa mensuplai listrik
dan terjadilah padam listrik," lanjutnya.
Selain PLTGU Borang, Syarbani
juga mengatakan, bahwa PLTGU Keramasan juga mengalami gangguan tegangan karena
ada jaringan yang putus sehingga hanya berfungsi satu pembangkit di daerah Musi
II, yang hanya bisa mensuplai satu lokasi saja yakni di Poligon dan sekitarnya.
"Saat ini kami tengah
melakukan perbaikan terhadap sistem transmisi tersebut dan akan segera
menyelesaikan perbaikan agar tidak terjadi lagi padam listrik di Kota Palembang
dan sekitarnya," katanya lagi.
Ia memprediksi, bahwa padam
listrik masih akan terjadi sekitar tiga hingga empat hari ke depan sampai
sistem transmisi dan pembangkit sudah benar-benar dalam kondisi normal.
Pihaknya juga berharap gangguan transmisi tidak terulang kembali sehingga tidak
ada lagi pemadaman listrik.
Sementara Deputi Manajer Hukum
dan Humas PT PLN wilayah S2JB Lilik Hendro Purnomo mengatakan, pemadaman yang
terjadi sejak sekitar pukul 05.00 tersebut ternyata disebabkan blackout yang
terjadi di hampir seluruh pembangkit yang ada.
Dia menjelaskan, blackout
merupakan kejadian turunnya (drop) tegangan pada pembangkit, sehingga tak bisa
sama sekali memasok listrik ke pelanggan.
"Kami masih menyelidiki
penyebabnya. Namun, menjelang siang sudah mulai normalisasi sehingga di
beberapa lokasi listrik sudah kembali menyala," ujarnya.
Terkait perbaikan turbin di
pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Borang yang mengalami kerusakan,
tampaknya mengalami kerusakan yang cukup parah.
“Kita butuh waktu sekitar 15
hari untuk memperbaiki PLTGU Borangn ini. Artinya, pemadaman bergilir pun akan
berlangsung lebih lama dari yang dikatakan sebelumnya hanya tujuh hari. Bisa
sampai 15 hari” jelasnya.
Pemadaman listrik pun
berdampak cukup besar pada pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Musi Palembang. Akibatnya, pasokan air ke pelanggan jadi terhenti.
Direktur Operasional PDAM
Tirta Musi Palembang Andi Wijaya mengatakan, selama enam jam aliran air ke
rumah pelanggan lumpuh total. Produksi berhenti total dan baru kembali normal
menjelang tengah hari, kecuali untuk instalasi pengolahan air (IPA) Ogan.
"Tapi saat sore hari
kembali tegangan down jadi kami kesulitan untuk produksi air,” terangnya.
Andi mengaku, pihaknya telah
meminta timnya untuk stand by agar ketika tegangan listrik kembali normal, maka
produksi air juga bisa segera dilakukan. "Kita stand by, jadi jika memang
listrik normal, maka kami bisa produksi serta mendistribusikan air ke pelanggan
tanpa masalah," katanya.
Sementara itu, banyak dampak
yang diakibatkan dari pemadaman listrik. Kota Palembang seperti lumpuh, karena
aktivitas terganggu akibat pemadaman listrik.
Di antaranya, beberapa
traffict light untuk mengatur lalu lintas tidak menyala, sehingga menimbulkan
kekacauan di beberapa titik persimpangan lalu lintas.
Kepala Dinas Perhubungan
(Dishub) Kota Palembang Masripin Toyib mengatakan, dari total 45 titik
persimpangan di jalan, hanya 15 titik yang traffict light-nya menyala.
Diantaranya, di Simpang Kodim 0418, Simpang Angkatan 45.