Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diraja Al-Haj, Sultan Palembang Darussalam


Laman rasmi SMB III www.sultanpalembang.com



Friday, 31 October 2014

Palembang Gelap Gulita


PALEMBANG - Pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tampaknya masih harus bersabar untuk beberapa hari ke depan. Perkiraan, pemadaman bisa berlangsung hingga 15 hari. Dari 700 ribu pelanggan PLN yang ada di Kota Palembang, ada 90 persen atau sekitar 600 ribu pelanggan yang bakal mengalami pemadaman listrik.

 "Penyebab terjadinya pemadaman listrik ini dikarenakan ada transmisi sistem dengan tenaga 150 KV dari Bukit Asam ke Lahat dengan penghantar 1 dan 2 sedang mengalami gangguan, sehingga tidak dapat mensuplai listrik ke Sumatera Bagian Selatan," ungkap Manajer PT PLN (Persero) Area Palembang, Syarbani Sofyan, kepada Palembang Pos (Grup JPNN) kemarin.

Selain itu, ada PLTGU Borang dengan kapasitas 150 Mega Watt juga mengalami gangguan dan satu lagi di Borang juga mesin pembangkit sewa dengan kapasitas 120 Mega Watt yang tidak bisa beroperasi karena ada kendala pasokan gas.

"Sehingga untuk wilayah Kota Palembang mulai tadi malam sampai pagi ini tidak bisa mensuplai listrik dan terjadilah padam listrik," lanjutnya.

Selain PLTGU Borang, Syarbani juga mengatakan, bahwa PLTGU Keramasan juga mengalami gangguan tegangan karena ada jaringan yang putus sehingga hanya berfungsi satu pembangkit di daerah Musi II, yang hanya bisa mensuplai satu lokasi saja yakni di Poligon dan sekitarnya.

"Saat ini kami tengah melakukan perbaikan terhadap sistem transmisi tersebut dan akan segera menyelesaikan perbaikan agar tidak terjadi lagi padam listrik di Kota Palembang dan sekitarnya," katanya lagi.

Ia memprediksi, bahwa padam listrik masih akan terjadi sekitar tiga hingga empat hari ke depan sampai sistem transmisi dan pembangkit sudah benar-benar dalam kondisi normal. Pihaknya juga berharap gangguan transmisi tidak terulang kembali sehingga tidak ada lagi pemadaman listrik.

Sementara Deputi Manajer Hukum dan Humas PT PLN wilayah S2JB Lilik Hendro Purnomo mengatakan, pemadaman yang terjadi sejak sekitar pukul 05.00 tersebut ternyata disebabkan blackout yang terjadi di hampir seluruh pembangkit yang ada.

Dia menjelaskan, blackout merupakan kejadian turunnya (drop) tegangan pada pembangkit, sehingga tak bisa sama sekali memasok listrik ke pelanggan.

"Kami masih menyelidiki penyebabnya. Namun, menjelang siang sudah mulai normalisasi sehingga di beberapa lokasi listrik sudah kembali menyala," ujarnya.

Terkait perbaikan turbin di pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Borang yang mengalami kerusakan, tampaknya mengalami kerusakan yang cukup parah.

“Kita butuh waktu sekitar 15 hari untuk memperbaiki PLTGU Borangn ini. Artinya, pemadaman bergilir pun akan berlangsung lebih lama dari yang dikatakan sebelumnya hanya tujuh hari. Bisa sampai 15 hari” jelasnya.

Pemadaman listrik pun berdampak cukup besar pada pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi Palembang. Akibatnya, pasokan air ke pelanggan jadi terhenti.

Direktur Operasional PDAM Tirta Musi Palembang Andi Wijaya mengatakan, selama enam jam aliran air ke rumah pelanggan lumpuh total. Produksi berhenti total dan baru kembali normal menjelang tengah hari, kecuali untuk instalasi pengolahan air (IPA) Ogan.

"Tapi saat sore hari kembali tegangan down jadi kami kesulitan untuk produksi air,” terangnya.

Andi mengaku, pihaknya telah meminta timnya untuk stand by agar ketika tegangan listrik kembali normal, maka produksi air juga bisa segera dilakukan. "Kita stand by, jadi jika memang listrik normal, maka kami bisa produksi serta mendistribusikan air ke pelanggan tanpa masalah," katanya.

Sementara itu, banyak dampak yang diakibatkan dari pemadaman listrik. Kota Palembang seperti lumpuh, karena aktivitas terganggu akibat pemadaman listrik.

Di antaranya, beberapa traffict light untuk mengatur lalu lintas tidak menyala, sehingga menimbulkan kekacauan di beberapa titik persimpangan lalu lintas.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang Masripin Toyib mengatakan, dari total 45 titik persimpangan di jalan, hanya 15 titik yang traffict light-nya menyala. Diantaranya, di Simpang Kodim 0418, Simpang Angkatan 45.