Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diraja Al-Haj, Sultan Palembang Darussalam


Laman rasmi SMB III www.sultanpalembang.com



Monday 29 September 2014

Stok Garam Masih 32 Ton



PALEMBANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel akan kembali melakukan penyemaian awan dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC), hari ini (30/9). Pesawat Hercules dari Malang diupayakan bisa tiba dan menyemai 8-10 ton garam dalam dua kali terbang.

    “Upaya melakukan hujan buatan ini akan dilakukan hingga lima hari ke depan. Kondisi cuaca, termasuk keberadaan awan hujan, sudah mulai mendukung,” ucap koordinator lapangan TMC dari BPPT, Sutrisno, usai salat Istisqa di halaman BPBD Sumsel, kemarin.

    Seminim apa pun awal hujan, pihaknya tetap berusaha agar hujan bisa turun di Sumsel walaupun itu hanya gerimis seperti yang terjadi belum lama ini. Hujan yang turun sangat bermanfaat untuk menyapu partikel asap di udara.

“Apalagi stok garam yang ada masih 32 ton, cukup untuk melakukan penyemaian awan enam hari ke depan,” tuturnya. Intensitas penyemaian akan sangat tergantung potensi awan yang ada. Rencana awal, Hercules akan berada di Palembang hingga 5 Oktober mendatang, mengingat pesawat itu akan dibawa ke Kalimantan juga.

Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Sumsel, Sigit Wibowo mengatakan, berdasarkan hasil pengamatan pihaknya, ada 3-5 ribu hektare lahan gambut yang terbakar di Kabupaten OKI. “Total luas hutan gambut se-Sumsel sebanyak 1,4 juta hektare. Hampir 50 persennya berada di OKI. Yang terbakar sekitar itu,” tuturnya.

Pihaknya tidak akan menyerah. Sudah ada beragam upaya pemadaman. Termasuk mengerahkan 250  tenaga terampil untuk pemadaman jalur darat. Ada pengepungan api di lahan gambut dengan 21 eskavator. “Sekali lahan gambut terbakar, memang sulit dipadamkan karena kedalaman gambut bisa 2-3 meter,” cetusnya.

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Sumsel, Fakhrurrozi menambahkan, hingga saat ini, pihaknya tidak lagi mengeluarkan izin pinjam pakai kawasan perkebunan maupun lahan gambut baru. ”Memang ini sudah tidak diperbolehkan lagi karena ada moratorium,” tegasnya.

Mendukung upaya di lapangan, puluhan pegawai BPBD bersama tim serta para santri
pondok pesantren menggelar salat Istisqa atau salat minta hujan. Salat diimami KH Choiriyansyah dan khotbah oleh Mustamal serta doa dipandu Syaiful Imron. Kepala BPBD Sumsel, H Yulizar Dinoto SH mengungkapkan, melalui salat Istisqa ini, pihaknya berharap agar hujan bisa segera menyapu kabut asap dan kebakaran hutan ataupun lahan yang melanda Sumsel.

“Kami mengajak semua jemaah di seluruh masjid untuk juga melaksanakan salat Istisqa ini,” imbuhnya. Saat ini, upaya pemadaman terus dilakukan. Water bombing dengan tiga helikopter masih berlangsung. Fokus sasarannya adalah wilayah OKI.

“Nantinya, bersama Deputi BNPB, Deputi Kehutanan, dan Deputi Perkebunan akan membentuk posko nasional penanggulangan bencana kebakaran hutan/lahan dan asap,” tukas Yulizar.