PALEMBANG –
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel akan kembali melakukan
penyemaian awan dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC), hari ini (30/9).
Pesawat Hercules dari Malang diupayakan bisa tiba dan menyemai 8-10 ton garam
dalam dua kali terbang.
“Upaya melakukan hujan buatan ini akan
dilakukan hingga lima hari ke depan. Kondisi cuaca, termasuk keberadaan awan
hujan, sudah mulai mendukung,” ucap koordinator lapangan TMC dari BPPT,
Sutrisno, usai salat Istisqa di halaman BPBD Sumsel, kemarin.
Seminim apa pun awal hujan, pihaknya tetap
berusaha agar hujan bisa turun di Sumsel walaupun itu hanya gerimis seperti
yang terjadi belum lama ini. Hujan yang turun sangat bermanfaat untuk menyapu
partikel asap di udara.
“Apalagi
stok garam yang ada masih 32 ton, cukup untuk melakukan penyemaian awan enam
hari ke depan,” tuturnya. Intensitas penyemaian akan sangat tergantung potensi
awan yang ada. Rencana awal, Hercules akan berada di Palembang hingga 5 Oktober
mendatang, mengingat pesawat itu akan dibawa ke Kalimantan juga.
Kepala
Dinas Kehutanan (Dishut) Sumsel, Sigit Wibowo mengatakan, berdasarkan hasil
pengamatan pihaknya, ada 3-5 ribu hektare lahan gambut yang terbakar di
Kabupaten OKI. “Total luas hutan gambut se-Sumsel sebanyak 1,4 juta hektare.
Hampir 50 persennya berada di OKI. Yang terbakar sekitar itu,” tuturnya.
Pihaknya
tidak akan menyerah. Sudah ada beragam upaya pemadaman. Termasuk mengerahkan
250 tenaga terampil untuk pemadaman
jalur darat. Ada pengepungan api di lahan gambut dengan 21 eskavator. “Sekali
lahan gambut terbakar, memang sulit dipadamkan karena kedalaman gambut bisa 2-3
meter,” cetusnya.
Kepala
Dinas Perkebunan (Disbun) Sumsel, Fakhrurrozi menambahkan, hingga saat ini,
pihaknya tidak lagi mengeluarkan izin pinjam pakai kawasan perkebunan maupun
lahan gambut baru. ”Memang ini sudah tidak diperbolehkan lagi karena ada
moratorium,” tegasnya.
Mendukung
upaya di lapangan, puluhan pegawai BPBD bersama tim serta para santri
pondok
pesantren menggelar salat Istisqa atau salat minta hujan. Salat diimami KH
Choiriyansyah dan khotbah oleh Mustamal serta doa dipandu Syaiful Imron. Kepala
BPBD Sumsel, H Yulizar Dinoto SH mengungkapkan, melalui salat Istisqa ini,
pihaknya berharap agar hujan bisa segera menyapu kabut asap dan kebakaran hutan
ataupun lahan yang melanda Sumsel.
“Kami
mengajak semua jemaah di seluruh masjid untuk juga melaksanakan salat Istisqa
ini,” imbuhnya. Saat ini, upaya pemadaman terus dilakukan. Water bombing dengan
tiga helikopter masih berlangsung. Fokus sasarannya adalah wilayah OKI.
“Nantinya,
bersama Deputi BNPB, Deputi Kehutanan, dan Deputi Perkebunan akan membentuk
posko nasional penanggulangan bencana kebakaran hutan/lahan dan asap,” tukas
Yulizar.