Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diraja Al-Haj, Sultan Palembang Darussalam


Laman rasmi SMB III www.sultanpalembang.com



Tuesday, 28 October 2014

Punya Usaha Florist, Biayai Kuliah Sendiri


Usianya masih begitu muda, tapi telah menjadi pemuda pelopor bela negara tingkat nasional. Prestasi itu tersemat pada sosok Siti
Anisyah, Ketua Pengurus Bersama Ikatan Alumni Latihan Kepemimpinan Siwa (PB IKA LKS) Kota Palembang periode 2013-2016.

DWI APRIANI - Palembang



sultan palembang darussalamSosoknya cantik, tinggi semampai. Usianya baru 21 tahun pada 12 Desember mendatang. Tapi soal kemandirian, jangan ditanya. Anisyah Rasyid Florist merupakan usaha yang ia rintis sendiri. Dengan tekad kuat dan keaktifannya, dia meraih gelar Runner Up II Pemuda Pelopor Tingkat Nasional 2014 di bidang bela negara.

Nisya, sapaan akrabnya, mendapatkan prestasi itu melalui perjuangan yang cukup panjang. Anak keenam dari tujuh bersaudara buah cinta pasangan H Daryono Rasyid dan Hj Nadra itu sebelumnya mengikuti seleksi pemuda pelopor bidang bela negara tingkat Kota Palembang.

“Waktu itu, saya meraih juara pertama dan mendapat penghargaan dari Wakil Wali Kota Palembang. Itu sekitar tiga bulan lalu,” ujarnya sembari mengatakan, kalau prestasi itu juga berkat doa keluarganya.
Tak puas di situ, Nisya pun mengikuti lomba tingkat provinsi dan kembali mengukir prestasi sebagai yang terbaik. Mahasiswi STIE Aprin Palembang itu pun dikirim ke tingkat nasional. Seleksi tingkat nasional berlangsung 20-22 Oktober lalu. “Ternyata diumumkan sebagai juara ketiga. Besok (hari ini, red), saya akan menerima penghargaan langsung dari Presiden dan Menpora,” tutur Nisya.

Penganugerahan itu akan dilangsungkan dalam pembukaan Jambore Pemuda Indonesia di lapangan Candi Prambanan, Jogjakarta.  Dia menilai kalau seleksi pemuda pelopor ini tidak sama dengan ajang pencarian bakat. Pemuda pelopor harus benar-benar berkontribusi nyata untuk negaranya. Minimal satu tahun berbuat dan bermanfaat untuk banyak orang.

“Ada tahapan dimana tim fact finding (pencari fakta) langsung datang ke rumah  untuk menguji dan menanyai seputar kepeloporan yang telah dilakukan,” bebernya. Nisya tak menyangka menjadi tiga besar tingkat nasional. “Ada yang telah menjalani kepeloporannya lebih dari lima tahun,” imbuhnya.

Tapi penilaian tidak hanya kepeloporan, pemuda pelopor juga harus paham tentang wawasan kebangsaan, sosial budaya, sumber daya alam, pangan, kominfo, dan lainnya. “Pada 17 Agustus lalu, organisasi yang saya nakhodai (PB IKA LKS) menorehkan catatan sejarah. Kami berhasil menjahit dan membentangkan bendera merah putih selebar 3.000 meter persegi,” tutur Nisya.

Upaya ini juga memecahkan rekor Muri karena bendera dijahit dengan sulam tangan. Proses penjahitan selama lima hari lima malam, melibatkan 1.529 orang. “Itu salah satu bukti nyata bahwa kami siap berkontribusi dan ikut serta mewujudkan Palembang Emas,” ungkapnya.

Untuk mewujudkan ide yang ada di otaknya sejak 2012 itu, Nisya rela memakai uang pribadi untuk biaya awal pembelian kain merah putih tersebut.  Ia punya keyakinan tinggi, kreativitasnya akan mendapat dukungan banyak orang. Salah satu jalan, Nisya memberanikan diri audiensi ke Pemkot Palembang. “Alhamdulillah dibantu dan tercukupilah kekurangan biaya yang diperlukan,” jelasnya.

Sejak kecil, Nisya sudah terbiasa menabung. Kebiasaan ini ia lakukan hingga sekarang. Dari tabungannya, dia berwirausaha sendiri, membangun sebuah usaha papan karangan bunga, scrapbook, prewedding, dan wedding yang diberi nama Anisyah Rasyid Florist. Dia juga kerap menjadi master of ceremony (MC), seorang instruktur senam, penari sekaligus pelatih tari tradisional.

Dari uang yang terkumpul, Nisya pun mampu membiayai kuliahnya sendiri tanpa memberatkan orang tua.  “Saya menabung selama tiga tahun untuk modal usaha dan kredit mobil sendiri. Usaha itu saya buka sejak bulan Ramadan tahun ini. Hasilnya, bisa membiayai kuliah saya,” tuturnya.

Dara cantik yang mengidolakan RA Kartini ini ternyata kagum juga dengan sosok Presiden Jokowi. Ia berniat menjadi motivator untuk menyemangati anak muda zaman sekarang.

Nisya menilai, saat ini sikap pemuda cenderung lebih individualisme dan materialistis. “Saya ingin agar keberadaan saya bisa bermanfaat untuk orang banyak. Saya ingin menjadi seorang kepala daerah sehingga bisa lebih bermanfaat lagi untuk masyarakat,” tandasnya.

Source : http://www.sumeks.co.id/index.php/metro/2665-punya-usaha-florist-biayai-kuliah-sendiri