PALEMBANG - Bank SumselBabel
(BSB) berupaya menjadi bank terbaik di tengah kian ketatnya bank-bank
memperebutkan market perbankan di Tanah Air khususnya wilayah Sumsel dan Babel.
Hal ini diungkapkan Direktur Utama (Dirut) BSB, Muhammad Adil, kemarin (30/10).
“Kita mulai banyak melakukan
terobosan menyikapi berbagai tantangan di masa depan,” jelas Dirut BSB,
Muhammad Adil saat menerima kunjungan GM Sumatera Ekspres, Subki Sarnawi,
Advertising Manager Yunita Ayu, Wakil Pemimpin Redaksi, Nurseri dan jajaran
manajemen Sumatera Ekspres di Kantor BSB Jakabaring, kemarin.
Ini perlu agar BSB mampu
menjadi “pemenang” dalam industri perbankan dan menjadi pilihan nasabah.
“Menyikapi era Masyarakat Ekonomi Asean, Asian Games, dan event skala
internasional lainnya, kami mengupayakan bisa tetap berkompetisi dan meng-cover
semua layanan perbankan,” bebernya. Jangan sampai BSB justru tidak bisa ikut
kompetisi itu.
“Kita mengubah desain kantor
bank lebih bagus supaya nasabah pun merasa nyaman. Menyediakan ruang prioritas,
meningkatkan funding service dan layanan lain, teknologi terbaru, meningkatkan
corporate communication, dan lain-lain,” imbuhnya.
Yang belum baik akan dibenahi
dan yang sudah bagus akan terus ditingkatkan. “Kualitas SDM kita ditingkatkan
lewat pelatihan dalam learning center yang kita dirikan. Ada dosennya,”
imbuhnya.
Bagi nasabah dan masyarakat,
BSB berupaya melayani betul. “Kita tambah ATM. Bahkan kita siapkan 2 ambulance,
yang satu unit diberikan ke Masjid Taqwa untuk para jemaah dan masyarakat. Satu
unit lagi kita gunakan dengan peruntukan yang sama. Siapa saja bisa menggunakan
fasilitas ambulance ini,” tegasnya.
Sekretaris Perusahaan BSB,
Faisol Sinin menambahkan, pada 2016 pihaknya berkeinginan BPD Provinsi Sumsel
ini sudah bisa go public. “Untuk mempersiapkan itu, kita perbagus branding bank
daerah ini. Kita ciptakan budaya kerja 3S Bravo,” tegas dia.
Prinsip ini untuk
mendisplinkan budaya kerja di lingkup BSB. “Kita akan melaunching budaya kerja
3S Bravo dan memperkenalkannya ke publik saat HUT BSB ke 57 pada 6 November
nanti,” imbuhnya. Prinsip budaya kerja yang harus dijalankan pegawai BSB, yakni
Simple, Service, Solid dan Becoming Regional Victory (3S Bravo).
“Dalam membenahi budaya kerja
ini, kami akan lakukan mulai dari training berkala hingga memberikan reward
sekolah atau kuliah karyawan hingga keluar negeri bagi pegawai yang berprestasi
mulai tahun depan. Diharapkan setidaknya dalam waktu dekat budaya kerja dan
kualitas SDM pegawai BSB sudah setara dengan perbankan nasional lainnya,”
ungkap Faisol.
Kesiapannya tak hanya dari
segi budaya kerja (peningkatan kualitas SDM), juga kesiapan modal. “Modal kami
sekarang Rp1 triliun. Untuk mengcover kebutuhan pembangunan infrastruktur dan
menunjang event skala besar, BSB dalam jangka waktu 3 tahun ke depan memerlukan
tambahan modal sekitar Rp1,6 triliun,” tegasnya.
Sementara itu, GM Sumatera
Ekspres, Subki Sarnawi berharap kerja sama yang terjalin selama ini bisa terus
berlangsung dengan baik. “Di tahun depan (2015) kita ingin selalu ada sinergi
antar kedua perusahaan,” paparnya.