Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diraja Al-Haj, Sultan Palembang Darussalam


Laman rasmi SMB III www.sultanpalembang.com



Tuesday, 30 September 2014

Malaysia Favorit TKI



PALEMBANG- Balai Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Palembang mencatat, Malaysia masih menjadi negara favorit untuk mengadu nasib. Terhitung Januari-Agustus, sudah ada 708 warga Sumsel yang menjadi TKI.

“462 TKI formal dan sisanya 246 informal. Dari jumlah itu, sebanyak 241 TKI tujuan Malaysia,” ujar Kepala BP3TKI Palembang, Sri Haryanti SE MM, kemarin (30/9). Tren keberangkatan TKI asal Sumsel terus meningkat (lihat grafis).

Diakui Sri, pada Agustus, memang terjadi peningkatan karena bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri. Dalam  kesempatan mudik pulang ke Sumsel, banyak TKI yang membuat kartu tenaga kerja luar negeri (KTKLN) untuk memperpanjang kontrak kerja mereka.

Dari semua TKI asal Sumsel yang bekerja di berbagai negara, sekitar 50 persen asal Ogan Ilir (OI) dan OKI. “Untuk September, sudah ada beberapa calon TKI yang sedang mengurus segala keperluannya untuk berangkat. Totalnya masih didata,” katanya.

Sosialisasi rutin tentang TKI dan berbagai persyaratannya terus digelar di kantor BP3TKI Palembang.  Sri mengungkapkan, saat ini ada 11 perusahaan penyalur TKI yang legal, 1 di OI, 1 di Lahat, dan 9 lainnya berlokasi di Palembang.

Ia mengingatkan agar masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri tidak mudah terkecoh perusahaan penyalur TKI ilegal.  Agar pasti dan lebih jelas, calon TKI sebaiknya datang ke kantor BP3TKI Palembang dan bertanya dengan jelas segala sesuatunya. “Memang saat ini belum ada perusahaan penyalur TKI yang ditutup paksa.  Tapi, sudah ada yang kami berikan teguran tertulis karena tidak mematuhi aturan,” tukas Sri.



Buat Peringkat Satker



PALEMBANG – Menjadi yang terbaik di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK), Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumsel terus meningkatkan kualitas diri. “Dari 109 satuan kerja (satker), kami akan buat peringkat TIK mereka. Yang di bawah standar, akan diberi warna merah. Kalau dalam satu bulan belum ada perbaikan, kami beri warna hitam,” ujar Kasubbag Humas dan Informasi Kanwil Kemenag Sumsel, H Saefudin Latief.

    Penegasan itu disampaikannya usai penyerahan  trofi dan hadiah untuk para peserta evaluasi dan apresiasi pengelolaan web dan TIK 2014 di Hotel Grand Duta, kemarin. “Satker yang belum baik kinerjanya sekarang paling sisa lima persen saja,” katanya. Dalam acara evaluasi dan apresiasi tersebut, ada semacam penilaian kompetensi satker.

    Dari 15 kabupaten/kota, dipilih 6 terbaik, masing-masing untuk pengelola web dan TIK Kemenag daerah, MAN, MTs, dan MIN. “Ini terobosan pertama di Indonesia dalam rangka memotivasi dan memacu semangat para satker dalam penggunaan web serta TIK,” imbuh Saefudin.

Komitmen dan prestasi pengelolaan web dan TIK Kanwil Kemenag Sumsel beserta jajaran telah diakui secara nasional. Bahkan, Kemenristek pun sampai harus belajar dari Sumsel untuk itu. Kakanwil Kemenag Sumsel, Drs H Hambali MSi, melalui Kabag TU, Drs H Paidol Barokat menegaskan, evaluasi kinerja itu penting.

“Ini ajang mengukur kemampuan masing-masing satker dalam pemanfaatan TIK. Berita yang disajikan di web juga harus berkualitas,” ujarnya. Untuk tingkat Kemenag, juara 1 adalah Kemenag Palembang, disusul Kemenag OKU dan Empat Lawang. Juara harapan 1 Kemenag Lubuklinggau, harapan 2 Kemenag Muba, dan harapan 3 Kemenag OKUS.

Untuk tingkat MAN, juara harapan 3 diraih MAN Gumawang OKUT, harapan 2 MAN 1 Palembang, dan harapan 1 MAN Prabumulih. Sebagai juara 3, MAN Muara 2 OKUS, juara 2 MAN Pangkalan Balai, dan juara 1 MAN Lahat. Untuk tingkat MTs, juara harapan 3 diraih MTsN Lahat, harapan 2 MTsN Lumpatan, dan harapan 3 MTsN Sakatiga OI. Sementara juara 3, MTsN Martapura OKUT, juara 2 MTsN Muara Enim, dan juara 1 MTsN Pagaralam.

Sedangkan tingkat MIN, juara harapan 3 MIN Bitis Muara Enim, harapan 2 MIN Talang Jawa Lahat, dan harapan 3 MIN Tanjung Kemuning OKUT. Untuk tiga besarnya, juara 3
MIN Sukacinta Lahat, juara 2 MIN Tawang Rejo OKUT, dan juara 1 MIN Trimoharjo OKUT.



Pasang Bendera Setengah Tiang



PALEMBANG - Bendera setengah tiang sebagai bentuk peringatan hari kesaktian Pancasila sudah dipajang di pelataran BKB, Selasa (30/9). Seluruh SKPD di jajaran Pemkot Palembang pun diimbau untuk menaikkan bendera setengah tiang.

Sekretaris Korpri, H Maghrib Naisin mengatakan bahwa pemasangan bendera setengah tiang dan upacara peringatan kesaktian pancasila ini akan dilaksanakan secara serentak besok dimulai pukul 07.30 WIB di BKB. "Pelaksanaan upacara ini dilaksanakan berdasarkan Kepres Nomor 193 tahun 1967,” kata Maghbrib.

Lebih lanjut dikatakan, tema dari upacara kali ini yakni sebagai pusat penguatan nilai-nilai Pancasila untuk meningkatkan demokrasi. Dengan tujuan untuk mendukung nilai-nilai dan menghayati pancasila yang dapat dijadikan sebagai kekuatan dalam mengisi kemerdekaan RI.

Pelaksanaan upacara bendera ini nantinya, akan dipimpin langsung oleh inspektur upacara Wakil Wali Kota Palembang H Harnojoyo. Dan para tamu undangan meliputi DPRD Kota, Pejabat Pemkot Palembang, aparat keamanan,  MA, SMK, MAN dan peserta lainnya.

"Dalam pelaksanaan upacara besok akan berlangsung sangat cepat dan tidak ada amanat upacara lagi dan bendera pun langsung dinaikkan mengingat hari ini sudah terpasang setengah tiang,” pungkasnya.



Target Tiga Juta Pelancong




PALEMBANG - Besarnya potensi market membuat negara tetangga gencar melakukan promosi untuk
 menggaet wisatawan. Hal ini juga yang dilakukan Malaysia Tourism Promotion Board (MTPB) dengan gencar melakukan promosi yang menggelar Malaysia Travel Mart untuk Visit Malaysia 2014 di ballroom Hotel Aryaduta, kemarin (29/9).

    Gencarnya promosi dari MTPB karena Indonesia merupakan salah satu penyumbang terbesar kunjungan wisatawan asing ke Malaysia. Hal ini terlihat dari tingkat kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia yang cenderung meningkat setiap tahun. Misalnya pada 2012 wisatawan Indonesia ke Malaysia tercatat 2,38 juta, dan pada 2013 naik menjadi 2,55 juta.

“Tahun 2014 ini trennya masih berlanjut. Contohnya ada peningkatan jumlah kunjungan untuk periode Januari-Mei, dimana pada 2013 periode tersebut tercatat ada 1,05 juta wisatawan Indonesia ke Malaysia dan naik menjadi 1,11 juta pada 2014. Target kami tahun ini, kunjungan wisatawan Indonesia akan tembus 3 juta jiwa. Kami optimis itu akan tercapai mengingat tren kunjungan terus meningkat,” jelas Konsul Jenderal Malaysia di Medan, Encik Ahmad Rozian Abdul Ghani didampingi Konsul Pelancongan Director of Sumatra, Malaysia Tourism Promotion Board, Nor’Asikin Haron saat ditemui pada acara Malaysia Travel Mart di ballroom Hotel Aryaduta.

Dikatakannya, terjadinya peningkatan kunjungan tersebut karena banyak produk baru lokasi wisata di Malaysia. Seperti Legoland, Hello Kitty, dan lain-lain. Selain itu wisatawan yang datang ke Malaysia tidak hanya untuk berlibur, tapi juga bisa medical tourism. Yakni jika ada satu anggota keluarga yang sakit, maka anggota keluarganya ikut semua. Tujuannya tidak hanya untuk berobat atau perawatan, tapi sekaligus juga berwisata.

Untuk event Malaysia Travel Mart ini, lanjut Encik Ahmad Rozian, tidak hanya untuk meningkatkan jumlah kunjungan, tapi juga untuk memfasilitasi join bisnis antara agen travel dan tur untuk saling bekerjasama bertukar paket wisata yang dimiliki. “Dalam event kali ini, kami melibatkan agen travel dan tur serta ada tourism medical yang berasal dari Malaysia sekitar 10 agen. Selain itu juga ada sekitar 30 agen travel dan tur dari Palembang dan Jambi,” bebernya.

Ditambahkan oleh Ketua Asosiasi Travel Agen Indonesia (Asita) Sumsel, Anton Wahyudi, digelarnya event tersebut membuktikan potensi pasar wisatawan di Sumsel bagus. Event seperti itu juga sangat bagus untuk mempromosikan paket-paket wisata. Tapi sayangnya untuk mempromosikan potensi wisata Sumsel belum ada program atau support yang nyata dari pemerintah, seperti yang dilakukan Malaysia Tourism Promotion 

Board ini. “Kami berharap untuk ke depan, pemerintah kita juga ada program seperti yang dilakukan Malaysia Tourism Promotion Board, agar kunjungan wisatawan ke Sumsel juga semakin tinggi. Ini sekaligus juga meningkatkan bisnis travel agent,” tuturnya usai seminar Malaysia Travel Mart yang juga dihadiri Ketua Asosiasi Pengusaha Pariwisata Indonesia (Asppi) Jambi, Nilawati Suhendri.




Market Share Asus Naik 7 Persen



PALEMBANG - Pada kuartal II 2014, Asus berhasil meraih market share all product di Sumsel mencapai
 24,5 persen. Angka itu meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year) sebesar 7 persen. 
    “Berdasarkan data riset Gfk, di Indonesia kami sudah mampu menjadi pemimpin pasar dengan pangsa 

38,4 persen di tahun ini," klaim Juliana Cen, country product group leader Asus Indonesia, di sela-sela acara Asus gelar Media Gathering di ballroom Hotel Aryaduta Palembang, Selasa (30/9). Sedangkan market share penjualan ke user juga terbesar mencapai 34,6 persen.

    Dikatakan, keberhasilan ini tak lepas dari upaya yang sudah dilakukan setahun belakangan. "Kami terus berusaha meningkatkan kualitas produk dan pelayanan kepada pelanggan Asus," tegas dia.
    Dijelaskannya, Asus yang dikenal sebagai penghasil motherboard ini juga memproduksi berbagai jenis produk IT. Mulai dari notebook, tablet, PC desktop, server, perangkat jaringan, dan smartphone.

    Untuk memperkuat posisi pasar, Asus terus memperbarui produknya. Sebut saja Asus Zenfone untuk smartphone, Asus Fonepad untuk tablet, Asus Zenbook untuk notebook, dan lain sebagainya. Produk teranyar yang baru sampai ke Indonesia yakni Asus Zenfone 4s penerus Zenfone 4.

    Sama seperti sebelumnya, Zenfone 4s hadir dengan ragam warna, desain elegan dengan lapisan bahan UV dan keramik yang premium. Sudah dilapisi layar corning gorilla glass 3. Smartphone berlayar 4,5 ini akan dipasarkan seharga Rp1.599.000. Fitur lain kamera utama 8MP, dual SIM card, dan segudang fitur Asus lainnya



Ratusan Peserta Ikut Manasik Haji Cilik




PALEMBANG- Ratusan peserta dari berbagai PAUD  hingga TK, lengkap dengan pakaian serba putih mengikuti manasik haji cilik di Yayasan Tarbiyah Islamiyah Cempaka, kecamatan Bukit Kecil, yang dipusatkan di Masjid Raya Taqwa, hari ini (1/10). Ketua Pelaksana, RA Nurul Aini SAg mengungkapkan, meski pelaksanaan manasik haji cilik ini adalah yang pertama kalinya, tapi semangat anak-anak  untuk mengikuti kegiatan ini sangat tinggi. "Kegiatan ini juga untuk menanamkan pendidikan agama dan cara berhaji sejak dini, karena moment ini juga bertepatan dengan Idul Adha,"tukasnya.



Monday, 29 September 2014

Stok Garam Masih 32 Ton



PALEMBANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel akan kembali melakukan penyemaian awan dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC), hari ini (30/9). Pesawat Hercules dari Malang diupayakan bisa tiba dan menyemai 8-10 ton garam dalam dua kali terbang.

    “Upaya melakukan hujan buatan ini akan dilakukan hingga lima hari ke depan. Kondisi cuaca, termasuk keberadaan awan hujan, sudah mulai mendukung,” ucap koordinator lapangan TMC dari BPPT, Sutrisno, usai salat Istisqa di halaman BPBD Sumsel, kemarin.

    Seminim apa pun awal hujan, pihaknya tetap berusaha agar hujan bisa turun di Sumsel walaupun itu hanya gerimis seperti yang terjadi belum lama ini. Hujan yang turun sangat bermanfaat untuk menyapu partikel asap di udara.

“Apalagi stok garam yang ada masih 32 ton, cukup untuk melakukan penyemaian awan enam hari ke depan,” tuturnya. Intensitas penyemaian akan sangat tergantung potensi awan yang ada. Rencana awal, Hercules akan berada di Palembang hingga 5 Oktober mendatang, mengingat pesawat itu akan dibawa ke Kalimantan juga.

Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Sumsel, Sigit Wibowo mengatakan, berdasarkan hasil pengamatan pihaknya, ada 3-5 ribu hektare lahan gambut yang terbakar di Kabupaten OKI. “Total luas hutan gambut se-Sumsel sebanyak 1,4 juta hektare. Hampir 50 persennya berada di OKI. Yang terbakar sekitar itu,” tuturnya.

Pihaknya tidak akan menyerah. Sudah ada beragam upaya pemadaman. Termasuk mengerahkan 250  tenaga terampil untuk pemadaman jalur darat. Ada pengepungan api di lahan gambut dengan 21 eskavator. “Sekali lahan gambut terbakar, memang sulit dipadamkan karena kedalaman gambut bisa 2-3 meter,” cetusnya.

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Sumsel, Fakhrurrozi menambahkan, hingga saat ini, pihaknya tidak lagi mengeluarkan izin pinjam pakai kawasan perkebunan maupun lahan gambut baru. ”Memang ini sudah tidak diperbolehkan lagi karena ada moratorium,” tegasnya.

Mendukung upaya di lapangan, puluhan pegawai BPBD bersama tim serta para santri
pondok pesantren menggelar salat Istisqa atau salat minta hujan. Salat diimami KH Choiriyansyah dan khotbah oleh Mustamal serta doa dipandu Syaiful Imron. Kepala BPBD Sumsel, H Yulizar Dinoto SH mengungkapkan, melalui salat Istisqa ini, pihaknya berharap agar hujan bisa segera menyapu kabut asap dan kebakaran hutan ataupun lahan yang melanda Sumsel.

“Kami mengajak semua jemaah di seluruh masjid untuk juga melaksanakan salat Istisqa ini,” imbuhnya. Saat ini, upaya pemadaman terus dilakukan. Water bombing dengan tiga helikopter masih berlangsung. Fokus sasarannya adalah wilayah OKI.

“Nantinya, bersama Deputi BNPB, Deputi Kehutanan, dan Deputi Perkebunan akan membentuk posko nasional penanggulangan bencana kebakaran hutan/lahan dan asap,” tukas Yulizar.


Titik Groundbreaking Tol di Jakabaring



PALEMBANG – Groundbreaking jalan tol Palembang-Inderalaya dijadwalkan pelaksanaannya pada rentang waktu 10-15 Oktober nanti. Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2014 tentang percepatan pembangunan jalan tol di Sumatera sudah diteken Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 17 September lalu.

“Pokoknya (groundbreaking) antara 10-15 Oktober. Kepastiannya menunggu kabar dari kementerian terkait,” kata Ruslan Bahri, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Pemprov Sumsel, kemarin (29/7).

Katanya, groundbreaking hanya sebatas menancapkan tiang pancang dan peletakan batu pertama pembangunan jalan tol sepanjang 22 kilometer (km) tersebut. Belum diperoleh kejelasan, apakah yang meresmikan groundbreaking tersebut presiden, wakil presiden (wapres), atau menteri.

“Yang pasti, secepatnya akan dilakukan persiapan. Dan siapa yang akan meresmikan, nanti akan dikabari oleh pihak kementerian,” ujarnya. Lokasi groundbreaking, kata Ruslan, dipastikan di Lintas Selatan Palembang, yakni kawasan Jakabaring.

Rutenya, dari titik awal Lintas Selatan Palembang (Jakabaring), simpang Musi II. Lalu ke arah Pemulutan Induk, Pemulutan Barat, dan berakhir di Inderalaya, yakni depan gerbang kampus Unsri.

“Percepatan pembangunan ruas jalan tol tersebut akan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara, yakni PT Hutama Karya (Persero) melalui skema penugasan,” jelas Ruslan.  Sumber pendanaan PT Hutama Karya (Persero) dalam pelaksanaan pembangunan jalan tol Sumatera itu berasal dari penyertaan modal negara, penerusan pinjaman dari pinjaman pemerintah yang berasal dari luar atau dalam negeri.

Bisa juga dari penerbitan obligasi oleh PT Hutama Karya (Persero). Juga ada pinjaman PT Hutama Karya (Persero) dari lembaga keuangan, termasuk lembaga keuangan multilateral, pinjaman, atau bentuk pendanaan lain dari badan investasi pemerintah, serta pendanaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Untuk desain tol, sudah ada. Dari 22 km panjang lahan yang akan dibangun tol, baru 7 km yang sudah selesai dibebaskan, termasuk pembayarannya pada tahun lalu. Masih ada 15 km lagi yang sedang dipercepat pembebasannya,” tutur Ruslan.

Namun, ia memastikan, pendataan lahan sepanjang 15 km itu telah selesai, tinggal eksekusi saja. Informasi terakhir yang dikantonginya, akhir Oktober nanti pembebasan lahan itu selesai.  “Yang sudah kelar itu lahan di wilayah Ogan Ilir. Untuk kawasan Palembang, belum selesai,” imbuhnya.

Nilai ganti rugi lahan  sudah disepakati masyarakat. Sebagian sesuai dengan nilai jual objek pajak (NJOP) dan penyesuaian harga dari tim Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “OJK menilai lahan dan menentukan harga. Kami bayar sesuai angka yang ditentukan. Teknisnya, jika masyarakat tidak mau, maka uang pembebasan itu akan dititip di pengadilan dan masyarakat tinggal berhubungan dengan pengadilan. Itu ada dasar hukumnya,” bebernya.

Total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan  jalan tol ini mencapai Rp1 triliun. “Dana APBN digunakan untuk pembangunan tol itu. Pemprov Sumsel menyediakan dana untuk pembebasan lahan saja,” tandasnya.


Atur Tinggi Bangunan Radius 15 km




PALEMBANG – Seiring pesatnya kemajuan kota Metropolis, kian banyak gedung bertingkat tinggi.
 Bahkan, ada beberapa yang sedang dibangun layaknya pencakar langit karena lebih dari 20 lantai.

     Kondisi tersebut harus diakui sebagai salah satu barometer sejahteranya masyarakat kota dan berkembangnya kota pempek ini. “Harus kita syukuri.  Cukup banyak yang mengajukan izin mendirikan bangunan (IMB) gedung-gedung bertingkat tinggi,” kata Kepala Dinas Tata Kota Palembang, Isnaini Madani, kemarin.

     Menurut dia, tidak ada persyaratan khusus untuk memperoleh IMB bertingkat, terutama yang berlokasi di pinggir jalan protokol. “Pada umumnya, di pinggir jalan protokol boleh membangun gedung bertingkat. Apalagi Palembang sudah menjadi kota internasional. Gedung-gedung tinggi menjadi salah satu ciri dari kemajuan infrastruktur perkotaan,” tuturnya.

    Dikatakan, pihak yang ingin mendapatkan IMB hanya perlu mengajukan advice planning. Nantinya, ada perhitungan konstruksi yang diolah oleh orang yang benar-benar kredibel di bidangnya sebelum Dinas Tata Kota menyetujui pembangunan gedung bertingkat tinggi di suatu tempat dalam wilayah Palembang.

    Lanjutnya, dari advice planning, akan ketahuan kalau bangunan yang akan dibangun berada di pinggir lorong, daerah permukiman yang padat, atau lokasi yang tidak diperbolehkan. Selain menghiasi wajah baru kota, ketinggian dan luasnya bangunan juga memengaruhi besarnya retribusi yang didapatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.

Semakin tinggi dan luas bangunan, retribusi makin besar. “Biasanya, retribusi suatu bangunan akan dinilai dari luas bangunan, dikalikan dengan tinggi bangunan,” beber Isnaini.

    M Hasmi Lakoni, Sekretaris Dinas Tata Kota Palembang menambahkan, pembangunan gedung bertingkat juga diatur berdasarkan wilayah tertentu. “Kalau di dekat kawasan bandara, biasanya tidak diperbolehkan ada gedung yang bertingkat sangat tinggi,” imbuhnya.

    Bangunan tinggi di sekitar bandara dikhawatirkan mengganggu penerbangan. Namun ditegaskan Hasmi, pihaknya hanya berwenang soal izin terkait. “Untuk masalah ketinggian gedung, itu wewenang  instansi lain yang lebih berkompeten,” katanya.

    Dijelaskan Kepala KPPT Palembang, Diankis Julianto, melalui Kepala Seksi Informasi dan Pengembangan Kinerja KPPT, Jani Arifin, bangunan dengan tinggi lebih dari 46 meter harus mendapatkan izin dari Dishubkominfo Provinsi Sumsel.

“Ada persyaratan teknis terkait bangunan dengan tinggi lebih dari 46 meter,” tuturnya.  Saat ini, KPPT Palembang sedang dalam tahapan menyusun data gedung-gedung tinggi secara rinci. “Mungkin berdasar IMB, bidang usaha atau lainnya. Yang ada sekarang masih acak. Ke depan, akan lebih terkelompok,” pungkas Jani.

Sekretaris Dishubkominfo Sumsel, Uzirman Irwandi mengakui, memang ada perda rekomendasi ketinggian bangunan di Kota Palembang. Perda tersebut ada kaitannya dengan kelancaran operasional transportasi udara yang melintasi wilayah Palembang.

“Jika pertumbuhan gedung-gedung tinggi tidak diatur, maka bisa berdampak mengganggu penerbangan,” kata Uzirman. Jika ada pihak yang ingin mendirikan bangunan tinggi, maka Pemkot Palembang wajib meminta rekomendasi terlebih dahulu kepada Dishubkominfo Sumsel.

Setelah itu, baru diadakan pengukuran agar izin pembangunan gedung tinggi tersebut bisa dikeluarkan. “Langkah ini harus dilakukan karena airport (Bandara SMB II) berada di tengah kota,” cetusnya. Aturan tersebut berlaku untuk pembangunan gedung tinggi yang berada pada radius 15 kilometer dari bandara.
Setiap ketinggian bangunan dalam radius yang telah ditetapkan diatur dengan terperinci melalui perda tersebut. “Misalnya,  untuk radius sekian kilometer, bangunannya tidak boleh melebihi tinggi berapa meter dan seterusnya,” tutur Uzirman. Tak hanya itu, diatur pula tingkat kebisingan yang ditimbulkan



100 Calon Wajah Sumeks Bersaing



PALEMBANG - Sebanyak 100 calon Wajah Sumeks 2014 bersaing dalam pemilihan yang dilaksanakan koran Harian Sumatera Ekspres. Mereka terdiri dari 45 pria dan 55 wanita. Seleksi tahap awal sendiri dilaksanakan, Minggu (28/9) di Graha Pena.

Menurut Event Organizer Sumatera Ekspres Laily Yuniarti, ke-100 calon Wajah Sumeks tersebut merupakan hasil seleksi di tahap awal. Sebelumnya ada 200 kontestan yang mendaftar. Setelah dilakukan seleksi, mengerucut menjadi 100 kontestas.

"Seratus kontestan inilah yang akan mengikuti seleksi tahap selanjutnya," kata Laily.

Dikatakannya, beberapa komponen penilaian akan dilakukan juri terhadap kontestan. Seperti penampilan, inteligensia, wawasan, dan perilaku. Seluruh kriteria penilaian itu akan dilakukan terhadap kontestan mulai dari babak awal sampai final.

"Babak awal ini akan mengerucut menjadi 12 pasang pada babak semi final. Final sendiri akan dilaksanakan pada 30 Oktober dengan mengerucutkan  menjadi 12 pasang," pungkasnya.



Oktober, Musi II Buka-Tutup



PALEMBANG – Progres duplikasi Jembatan Musi II sudah mencapai 90 persen. Mulai minggu kedua Oktober, akan dilakukan pemasangan pelengkung utama. Untuk keamanan pelayaran, diberlakukan sistem  buka tutup di kawasan perairan tersebut.

“Sudah ada kesepakatan dengan KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) serta pihak terkait tentang rencana buka tutup ini. Pelengkung utama jembatan sudah disiapkan, tinggal diangkat,” jelas Ahmad Truna Wijaya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kota Metropolitan Palembang Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) III, Senin (29/9).

Katanya, untuk memasang pelengkung dengan berat 50 ton itu, kondisi ponton pengangkatnya harus benar-benar stabil. Ditambahkan Azwar Edi, PPK P2JN Metropolitan, sistem buka tutup menggunakan format 3:10.

“Pelayaran ditutup tiga minggu, dibuka 10 hari. Begitu seterusnya hingga pemasangan pelengkung utama selesai,” bebernya. Selama ditutup, kapal dengan muatan besar, khususnya kapal pengangkut batu bara yang sering lewat, mau tidak mau setop dahulu untuk sementara waktu. Sedangkan kapal kecil, masih bisa lewat di pinggir sungai.

“Kami optimis duplikasi dapat selesai Desember nanti. Semua rangka jembatan sudah terpasang,” tutur Azwar sembari mengakui  duplikasi Jembatan Musi II ini molor dari target Oktober selesai. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkot untuk pembangunan taman atau ruang terbuka hijau di bawah jembatan.



Perbanyak Akses Point WiFi Corner


 

PALEMBANG - PT Telkom mengencarkan penambahan akses point WiFi Corner di beberapa pusat keramaian Kota Palembang. Ini untuk memenuhi kebutuhan akses internet cepat, mudah, dan instan bagi masyarakat. General Manager PT Telkom Wilayah Sumsel, Henriyanto Toha mengatakan saat ini WiFi Corner Telkom sudah terpasang 70 titik di beberapa lokasi keramaian, di antaranya KFC Merdeka, RM Saiyo Sakato, kampus-kampus, beberapa kedai cafe.

    "Target kami hingga akhir tahun bisa menjadi 200 titik. Makanya kami terus melakukan penambahan titik WiFi Corner," kata dia saat konferensi pers di PIM, kemarin (26/9). Terbaru, jaringan akses wireless broadband berkecepatan 100 Mbps Telkom ini hadir di food court lantai 3 Palembang Indah Mall.

    "WiFi Corner merupakan media baru menikmati layanan internet berkecepatan tinggi dan berbagai layanan multimedia lainnya dengan hemat dan biaya terjangkau," cetusnya. Dijelaskan, untuk memanfaatkan WiFi Corner, users bisa menghubungkan piranti gadget atau komputernya di lokasi WiFi Corner dengan nama sinyal Wifi.Id corner.

    "Setelah itu pengguna cukup mengaktifkan layanan dengan mengirim sms aktivasi ketik NET Nominal ke 8108 atau membeli voUcher top up dari Telkom. Kemudian pengguna akan mendapat username dan password yang dikirim," bebernya. Aktivasi SMS hanya berlaku bagi pelanggan Telkomsel dengan biaya mulai Rp1000 untuk 2 jam penggunaan, sedangkan akses seharian hanya Rp5 ribu," terangnya. WiFi Corner ini, ungkap dia, juga bagian dari upaya Telkom memasyarakatkan internet menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 mendatang.

    GM PIM, Irvan S menambahkan pihaknya menyambut posisif hadirnya WiFi Corner di PIM. "Kami menjadi yang pertama dan satu-satunya mall yang memiliki layanan ini. Agar banyak users mengakses, kami gelar promo hadiah voucher top up gratis untuk setiap pembelanjaan minimal Rp50 ribu di setiap tenant PIM," tuturnya.



    Sementara itu, pada Kamis (25/9), PT Telkom Witel Sumsel kembali menyalurkan dana pinjaman reguler triwulan III 2014. Untuk CDSA Sumsel nilainya sebesar Rp2,559 miliar kepada 96 orang calon mitra binaan (MB). "MB kami itu menyebar di Lubuk Linggau sebanyak 28 MB senilai Rp811,5 juta, 38 MB Baturaja Rp916,5 juta, dan 30 MB Palembang Rp831 juta," kata GM Witel Sumsel, Henriyanto Toha, kemarin. MB memiliki usaha yang bergerak di bidang perdagangan 73,9 persen, jasa 17,7 persen, dan industri 8,4 persen.

    Dengan demikian, kata dia, total dana yang dikucurkan Telkom Sumsel dalam program kemitraan sejak tahun 2002 hingga triwulan III 2014 sebesar Rp73,85 miliar kepada 4.981 MB. "Kami komitmen menjalan program kemitraan ini karena akan memajukan usaha mikro kecil menengah dan menyerap tenaga kerja," jelas dia.

    Dalam pengelolaan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL), Telkom memiliki aplikasi online secara nasional (SIMPK). Melalui aplikasi ini seluruh identitas dan data MB dapat diakses. "Dengan begitu MB yang menerima pinjaman pun dapat dilihat dan dievaluasi," tandasnya.



Apresiasi Pelanggan Undi Motor



PALEMBANG - Supermarket bahan bangunan Mitra Bangunan yang berlokasi di Jl Kol H Barlian Km 8
 mengapresisi pelanggan lewat undian Rezeki Mitra Bangunan. General Manager Mitra Bangunan, Gono Sucipto, mengatakan, program ini untuk memanjakan pelanggan sekaligus meningkatkan loyalitas mereka terus belanja di Mitra Bangunan. Tentu saja ini juga ber-impact pada peningkatan penjualan produk bangunan.
    “Di program ini kami menyiapkan hadiah grand prize dua unit mobil Toyota Agya. Hadiah diundi di periode kedua Maret 2015 nanti,” jelas dia. Nah, Sabtu (27/9) lalu pihaknya melakukan penarikan kupon undian periode I, 1 Maret-26 September.
    Manager Store Mitra Bangunan Dani menambahkan khusus periode I pihaknya membagikan hadiah utama 2 unit sepeda motor, 5 kompor gas, 3 lemari es, mesin cuci, dan lain-lain. “Kami ucapkan selamat kepada pelanggan yang beruntung memenangkan hadiah,” jelas Dani.
    Bagi yang belum beruntung masih punya kesempatan di periode kedua nanti. Itu karena kupon pelanggan tetap akan diikutsertakan pada pengundian selanjutnya. “Untuk mengikuti program, konsumen cukup belanja minimal Rp250 ribu berlaku kelipatan langsung mendapat kupon undian,” tutupnya. Sejauh ini,
    Dani mengakui, program ini telah berhasil meningkatkan penjualan dari biasanya. “Ini terlihat dari ribuan kupon yang sudah berhasil kami kumpulkan dari konsumen yang belanja,” bebernya. Selain program tersebut, Mitra Bangunan juga menggelar bazaar dan promo-promo menarik lainnya.



Pembuatan Hujan Buatan Disetop



PALEMBANG – Upaya penanggulangan kabut asap yang terus dilakukan dengan memadamkan hotspot (titik

api) di sejumlah lokasi menunjukkan hasil positif. Jika pada Kamis (24/9) lalu terpantau sedikitnya 157 hotspot, maka kemarin (25/9) hanya tersisa tiga hotspot, yakni dua titik di Ogan Komering Ilir (OKI) dan satu di Cengal.
     “Memang pada Kamis (24/9) lalu dari pantauan satelit Terra Aqua mencapai 157 hotspot, tapi dengan berbagai upaya (pemadaman, red) yang dilakukan dari udara akhirnya titik api bisa dipadamkan hingga tersisa tiga titik saja. Tapi kami tidak tahu nanti malam apakah bertambah. Mudah-mudahan terus berkurang,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, H Yulizar Dinoto SH.
    Nah, kata Yulizar, kemarin water bombing untuk memadamkan hotspot dilakukan sebanyak 203 kali di wilayah OKI dengan menumpahkan kurang lebih 800 ribu liter air menggunakan helikopter Bolco dan MI-8. Hari ini water bombing tetap difokuskan ke wilayah Ogan Komering Ilir (OKI).
Dua helikopter diterjunkan untuk memadamkan titik api, meski saat ini posko pemadaman darat yang siap 24 jam sudah dibangun di daerah tersebut, begitupun dengan  penyuntikan lubang gambut oleh tim Manggala Akni dari Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSD) Sumsel terus dilakukan.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasional dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas II SMB II BMKG Sumsel, Agus Santosa, menegaskan, meski jarak pandang pagi kemarin sempat hanya mencapai 1.000 meter, tapi sejak pukul 17.00 WIB jarak pandang tersebut kembali normal menjadi 1.700 meter. Sehingga tidak memengaruhi jadwal penerbangan.
    Terpisah, Koordinator Lapangan TMC Asap Regional Sumatera mengatakan, upaya penanggulangan asap dengan hujan buatan akan disetop besok (27/9). Pasalnya, hari ini (26/9), pesawat Hercules milik TNI AU dan Tehnik Modifikasi Cuaca (TMC) akan ditarik lantaran akan digunakan untuk acara HUT TNI AU.
“Pesawat ini awalnya diambil dari Palangkaraya. Tapi karena mendesak, kita pinjam. Nah, mereka akan menggunakannya nanti di HUT TNI AU, jadi memang harus kita kembalikan,” tuturnya. Setelah pesawat itu ditarik, Sumsel akan memanfaatkan beberapa helikopter lainnya, yakni MI8, Sir Korsky, dan Bolko. Sehingga pemadaman api difokuskan dengan water bombing melalui udara, juga pemadaman jalur darat.
    Dikatakan, hingga saat ini, Hercules itu sudah menyemai sebanyak 28 ton garam di atmosfer, hasilnya beberapa daerah mengalami hujan kecil (gerimis), seperti di OKI. “Memang belum maksimal. Karena memang pertumbuhan awan agak sulit akibat kondisi kekeringan. Ada awan tapi di Sumsel bagian utara yakni perbatasan Sumsel-Jambi. Jadi sangat jauh dan sulit ditarik ke Sumsel karena anginnya yang masih mengarah ke barat laut,” ujarnya.
    Karena hari ini adalah hari terakhir penggunaan Hercules, maka pihaknya akan memaksimalkan penggunaannya. “Sore besok (sore ini, red) kemungkinan akan dikembalikan. Jadi kami manfaatkan dari pagi hingga siang,” cetusnya.
    Sutrisno mengatakan, pihaknya berharap bisa mengarahkan awan ke Sumsel bagian Selatan. Sehingga awan bisa disemai dan turun hujan lalu menyapu asap yang ada di Sumsel. Mengenai kepekatan asap di Sumsel, ia menjelaskan akibat dari pemadaman beberapa hari lalu.
    Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumsel Lukita Rianti mengatakan, hasil pengecekan kualitas udara terbaru, hingga saat ini ISPU di Sumsel sudah mencapai lebih dari 150 partikel per million (ppm). Pendek kata, udara Sumsel tidak sehat. “Kami melihat ISPU di Sumsel sudah masuk di angka lebih dari 150 ppm. Itu berarti udaranya tidak sehat,” kata dia.
Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Dra Lesty Nurainy Apt MKes, pihaknya melihat kondisi asap di Sumsel memang harus diwaspadai. Untuk mengingatkan bahaya dari asap, Dinkes Provinsi memberikan masker gratis di beberapa lokasi di Sumsel. “Sudah ada (pembagian masker). Kami lakukan dibeberapa titik. Jumlahnya pun banyak, ribuan,” kata dia. Pihaknya pun berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Kota untuk secepatnya melakukan hal serupa.
Sedangkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Palembang telah menyiapkan 1.500 masker untuk dibagikan secara gratis kepada para pengendara. Kepala BLH Kota Palembang, Thabrani, mengatakan, rencana pembagian masker ini akan dilakukan setiap saat karena melihat kondisi kabut asap yang dinilai sudah membahayakan kesehatan. “Hasil penelitian, indeks pencemaran udara sudah mencapai angka 150-180 ppm, ini artinya sudah membahayakan sekali bagi kesehatan,” tukasnya.
Terpisah, bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, sebanyak 400 mahawiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Keperawatan Sumatera Selatan melakukan aksi damai pengesahan RUU Keperawatan. Aksi itu dilakukan di Bundaran Air Mancur kemarin pagi (25/9) dan dilanjutkan dengan aksi pembagian bunga dan masker di simpang RS Charitas Palembang.
    Koordinator Aksi Miranti Deadora mengaku pemberian masker dan bunga kepada pengendara mobil dan motor yang melintas dengan tujuan agar terlindung dari asap yang sedang melanda Sumsel. "Ini bentuk kepedulian saja. Agar tidak banyak yang terkena dampak asapnya. Hal ini karena kabut asap bisa mengakibatkan buruknya kesehatan," imbuhnya.
Kalimantan Membara
Sementara itu, upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan di Kalimantan belum membuahkan hasil yang maksimal. Yang ada, titik api terus bermunculan di bumi Borneo. Ribuan hektare lahan terbakar dan membuat Manggala Agni beserta petugas gabungan sempat kewalahan untuk memadamkan.
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data titik api yang dipantau satelit Modis hingga kemarin sore. Kondisi terparah terjadi di Kalimantan tengah, yakni 1.041 titik dengan luasan masing-masing lebih dari enam hektare. Kemudian, di Kalsel terpantau 261 titik, Kaltim 189, dan Kalbar 40.
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, untuk wilayah Sumatera kemarin belum sempat terpantau. Sebab, satelit tidak melintasi pulau tersebut. Hanya ada catatan titik api sejumlah 256 buah pada pukul 07.00 kemarin. Dari jumlah tersebut, 223 titik di antaranya berada di Sumsel.
    "Total luas lahan terbakar di Kalimantan dilaporkan 11.801 hektare, sedangkan yang berhasil dipadamkan oleh tim Manggala Agni 4.051 hektare," ujar Sutopo di Jakarta kemarin. Pihaknya mengerahkan 2.200 personel TNI dan 1.050 personel Polri untuk membantu Manggala Agni, dan petugas lainnya memadamkan kebakaran di darat.
    Sementara, Satgas udara mengerahkan sembilan helikopter untuk melakukan water bombing di empat provinsi. Yakni, Kalteng, Sumsel, Kalbar, dan Riau. Selain itu, BNPB memasang ground mist generator (GMG) di empat bandara untuk mengisap partikel asap. Masing-masing di bandara Pekanbaru (6 unit), Palembang (6), Pontianak (4), dan Palangkaraya (6).
    Pemasangan GMG dilakukan untuk menjaga agar jarak pandang di keempat bandara itu tetap normal. Sehingga, penerbangan sipil tetap bisa beroperasi seperti biasa. "Kami juga melakukan modifiaksi cuaca di Sumsel menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU," lanjut peneliti senior BPPT itu.
    Dia mengingatkan, jika tidak ada tindakan lebih tegas untuk mencegah pembakaran lahan, maka kebakaran akan terus berlangsung. Berdasarkan pola titik api tahun 2006-2014, titik api di Sumatera biasanya muncul selama lima bulan, yakni pada pertengahan Juni hingga Oktober. Sedangkan, di Kalimantan antara Agustus sampai Oktober. "Artinya, hingga akhir Oktober nanti titik api masih tetap banyak," tambahnya


Jarak Maktab 3,8 km



MEKAH - Ketua kloter dan ketua rombongan dari masing-masing embarkasi, Senin (29/9) melakukan pengecekan ke maktab di Arofah dan Mina. Untuk jemaah calon haji (JCH) reguler, jarak dari maktab ke tempat melontar jumrah paling dekat 3,5 km.

"Aku cek pake GPS 3,8 km. Kita (Kloter 6 Palembang) dapat di maktab nomor 51, lumayan dekat dengan jalan mobil. Dan juga dekat dengan wc/toilet," ungkap Ketua Kloter 6 Palembang, HM Zakka Hery, kepada Sumatera Ekspres.

Untuk JCH yang sudah uzur atau risiko tinggi (risti), Zakka mengimbau diwakili saja melontar jumrahnya jika merasa tak sanggup napak tilas. "Hukumnya wajib, bisa diwakili. Tapi baru bisa melepas umrah, jika yang mewakilinya selesai melempar jumrah dan tahalul," jelasnya.

Di maktab Arofah, lanjut Zakka, kloter 6 Palembang mendapat jatah 45 tenda. Satu tenda ukurannya 4x4 meter, cukup untuk 10 orang JCH. "Kalau di maktab Mina, kita dapat 9 blok. Per blok berisi 50 tenda, satu tenda juga untuk 10 orang. Jadi pas 450 JCH, untuk kloter 6 Palembang," terangnya.

Untuk maktab JCH reguler, masih dilakukan pemasangan. Lain halnya dengan maktab jemaah haji khusus, tendanya permanen. Zakka mengingatkan, JCH akan berangkat ke Padang Arafah pada 2 Oktober 2014. Besoknya (3 Oktober) mulai wukuf, memakai ihram.

"Maka berlakulah semua larangan berihram. Baru buka ihram setelah tahalul,"
tegasnya.

Ketua rombongan 8 Kloter 6 Palembang, HM Isa Sakum, menambahkan biasanya pemerintah Arab Saudi mengelompokkan maktab berdasarkan asal negara dan benuanya. "Indonesia biasanya dekat dengan asia tenggara dan lainnya, paling dekat 3,5 km untuk JCH reguler. Tidak satu wilayah dengan afrika dan lainnya," jelasnya.





Namun, jaraknya bisa lebih dari 3,5 km, jika sampai ada yang rutenya melintasi dua terowongan Mina. "3,5 Km itu perginya saja, belum pulangnya. Kalau perginya enak jalan berupa turunan, kalau pulangnya ya menanjak. Belum lagi nanti bakal rame, jadi yang merasa tidak mampu diwakili saja melontar jumrahnya. Hukumnya wajib, bukan rukun," imbuhnya.

Sebelumnya, pemandu city tour Mekah, ustadz M Badrus Soleh, mengatakan pada tahun 2000-an terjadi insiden terowongan Mina. Lebih dari 1.000 jemaah meninggal dunia akibat berdesakan dan terinjak, 500-an di antaranya jemaah Indonesia.

"Presiden RI Soeharto kemudian memberi masukan agar pemerintah Arab Saudi membuat terowongan lagi. Maka dibangunlah terowongan Mina yang baru," jelasnya.

Jadi sekarang jalur pulang dan pergi melintasi terowongan Mina sudah pisah, saat melempar jumrah. "Maktab wukuf di Padang Arafah, sejak 20 tahun lalu sudah ditanami pohon. Namanya pohon hajar aswin, tapi orang sini menyebutnya pohon Pak Karno (Soekarno). Sebenarnya pohon itu penanamannya oleh Gubernur DKI Ali Sakidin. Tapi orang Arab Saudi taunya Indonesia, dengan Presiden Soekarno. Jadi disebutnya pohon Pak Karno, karena dari Indonesia," urainya.


Tidak Tidur, Semalam Menghafal 25 Jenis Lagu




Suami menjadi motivasi yang paling berharga bagi setiap langkah perjuangan seorang Miftahul Jannah. Ia kerap dikenal sebagai wanita yang manja, bahkan ke mana pun ia melangkah selalu diiringi suami tercinta. Bagaimana ceritanya?
-----------------
DWI APRIANI – Palembang
------------
SURAT At-Tahrim mulai dari ayat 2 terdengar merdu saat dilantunkan qoriah Hj Miftahul Jannah, Kamis (15/9), di arena MTQ Internasional Palembang Sport and Convention Center (PSCC). Dewan juri yang duduk di sisi kiri dan kanan podium utama para qori, dengan seksama mendengarkan bacaan alumni Pesantren Al-Ittifaqiah, Ogan Ilir itu. 
Ya, malam itu, Miftah tampil nyaris sempurna. Mukanya terlihat memerah saat ia mengeluarkan nada tinggi. Tak kurang 4 nada keluar dari setiap ayat yang dibacakannya.
Ribuan penonton yang duduk di tribun tak henti mengucapkan kalimat pujian kepada Allah swt. Sebuah ekspresi dari ketakjuban. Bahkan, tidak sedikit penonton yang meneteskan air mata, terharu. Tepukan tangan penonton bergemuruh usai perempuan yang kini mengabdikan diri di Pondok Pesantren Qadratullan Banyuasin ini, turun podium.
Menariknya, sang suami, Muhammad Affan selalu mendampingi baik saat tampil maupun pengumuman pemenang di malam penutupan. “Alhamdulillah wa syukurillah. Ini semua pemberian Allah swt. Ini anugerah dan berkah darinya. Sampai saat ini seakan saya masih di dunia mimpi. Saya tidak percaya ini terjadi. Saya masih anggap ini mimpinya,” kata Miftah usai menerima hadiah sebagai juara 1 mengalahkan 13 qariah lainnya dari mancanegara.
Mata Miftah berkaca. Perlahan airmata bahagia menetes saat ia menerima piala dan hadiah dari Gubernur Sumsel, Alex Noerdin. “Sangat kaget, bahkan ketika di atas panggung hanya bisa gemetar dan senyum, tanpa bisa bicara satu kata pun,” ungkapnya tak henti mengucapkan kalimat pujian kepada Allah swt.
    Ibu dua anak ini mengucapkan rasa terimakasih dan penghargaan pertama kali kepada sang suami yang dengan setia mendukung, men-support dan rela menemani dalam keadaan apapun. Terlebih, saat-saat sulit, kurun seminggu menghadapi MTQ Internasional.
    “Saya serahkan penghargaan ini kepada suami saya yang selalu menemani. Anak-anak saya dan juga semua pengajar serta anak-anak ponpes. Yang paling utama, saya tujukan kepada masyarakat Indonesia, khususnya Palembang. Semua kemenangan saya ini untuk mereka. Karena ini adalah rahmat dari Allah swt,” ujar Miftah memeluk suaminya yang tak kuasa meneteskan air mata.
    Bagi Miftah, suami adalah segalanya. Setiap waktu, apapun kegiatan dan aktivitas yang dilakukan Miftah, tak pernah ingin jauh dari suami. “Dia (suami Miftah, red) saya tahu semua perasaan dan suasana hati saya. Suami selalu temani ke mana pun saya pergi, apalagi jika ke luar kota untuk kegiatan-kegiatan tilawah,” imbuhnya lagi.
    Ia mengaku tidak bisa ikut berlomba tanpa suami mendampinginya. Karena hanya suami penyemangat, bahkan jika tanpa suami ia akan tegang dan tidak fokus pada aktivitasnya. “Setiap lomba apapun, suami selalu mendampingi. Termasuk saat training di Jakarta, suami selalu temani saya. Sama dengan saat saya ikut lomba MTQ tahun lalu di Malaysia, suami juga temani walaupun saya hanya bisa membawa pulang juara tiga,” ungkapnya lagi.
    Saat ada suami, aku Miftah, ia bisa menghilangkan rasa tegang dengan bermanja-manja pada suaminya. Bahkan sang suami yang akrab disapa Affan itu, mengaku bahwa istrinya selalu manja setiap hendak tampil. “Dia (Miftah) itu orangnya manjaan. Jadi kalau tegang, hanya saya yang bisa menenangkan hati. Dia tidak percaya diri jika tidak didampingi saya. Karenanya, selain mendukung dan men-support, saya di sini juga sebagai penguat untuknya,” timpal Affan.
     Lanjut Affan, saat sang istri melantunkan ayat-ayat suci di atas panggung ia hanya bisa berdoa dan terus berdoa. Menurutnya perjuangan sang istri untuk menjadi qori yang terbaik tidak sia-sia. Apalagi saat sedang training, Miftah tidak tidur karena dituntut harus menguasai 25 jenis lagu tilawah dalam membaca ayat suci dalam waktu satu malam.
     “Dia tidak tidur, jadi semalaman menghafal 25 jenis lagu tilawah yang baru didapatnya sore hari, tapi pagi harinya sudah disetor hafalan itu. Saya sangat tahu itu karena saya ada di dekatnya. Miftah itu orang yang sangat bersemangat dan kerja keras. Dia tidak mau membuat masyarakat Indonesia kecewa karenanya dia terus menerus belajar tilawah hingga saat pengumuman,” terang ayah dari Muhammad Afif Mukhdor dan A Dzaky Azzayyan itu.
    Affan mengaku dirinya juga masih belum percaya atas  keberhasilan sang istri mendapat juara terbaik. Saat pengumuman, Affan menutup telinga karena tidak sanggup jika sang istri gagal. Tatkala teriakan penonton dan penuh syukur atas keberhasilan itu, Affan meneteskan air mata seakan tidak percaya.
    “Saya menangis, mengingat perjuangan istri saya sebelum tampil. Saya sangat terharu. Melihat senyumnya ketika menerima penghargaan itu, saya hanya bisa terharu. Dia memang pantas mendapatkan itu semua karena dia begitu bertekad,” bebernya lagi.
    Miftah menambahkan, kalaupun dirinya tidak menang, ia tak akan kecewa. Tetap bersyukur dan menganggap belum takdir Allah swt untuk menang.  “Tapi, takdir sekarang saya menang,” ujarnya tersenyum.
    Soal hadiah, kata Miftah, dia sudah menanyakan dengan suami mau diapakan hadiahnya jika menang? “Suami saya mengatakan bahwa hadiah itu adalah titipan Allah kepada hambanya. Di situ saya bernazar, jika menang maka rezeki yang saya terima itu akan saya bagikan kepada ponpes, dan orang yang berhak,” beber perempuan dengan tahi lalat di bawah mata kanannya.
    Atas prestasinya itu, Miftah memperoleh uang pembinaan sebesar Rp211 juta. Plus piala dan piagam. “Yang saya inginkan adalah prestasi. Karenanya saya sepakat dengan suami, hadiah ini sebagian akan disumbangkan,” tandasnya.
Selain Miftahul Jannah, ada pemenang cabang tilawah putri dari negara lainnya. Juara 2 diraih oleh Hanimzah (Malaysia), juara 3 Hasnae Khoulali (Maroko), juara 4 diperoleh Amal Nazirah binti H Asmat (Brunei Darussalam), dan juara 5 didapat oleh Nurul Huda binti Khamsani asal Singapura.




Thursday, 25 September 2014

Hanya Boleh Tiga Lantai


    PALEMBANG – Jika melintasi Jembatan Ampera dari Seberang Ilir ke Ulu, akan terlihat deretan rumah toko (ruko) yang sedang dibangun. Ketinggian ruko-ruko itu cukup untuk menghalangi pandangan.
    “Pembangunan ruko tersebut tidak mengganggu estetika karena memang kawasan tersebut sudah termasuk kawasan perdagangan regional sejak tahun 1980-an. Tingginya juga tidak boleh lebih dari tiga lantai,” kata Isnaini Madani, Kadis Tata Kota Palembang.

Meski begitu, pihaknya akan terus mengawasi pembangunan ruko-ruko di kawasan tersebut.  “Terus kami pantau agar ketinggiannya tidak melebihi ketinggian Ampera,” jelasnya.
Pembangunan gedung-gedung tinggi yang mencapai puluhan lantai diperbolehkan, tapi lokasinya di sekitar jalan protokol, bukan di lorong sempit ataupun di kawasan Ampera.

    “Untuk gedung tinggi, selain mengurus perizinan di KPPT dan Tata Kota, juga harus meminta izin di Dishubkominfo Sumsel yang akan mengeluarkan peraturannya. Perlu kajian, ketinggian gedung akan menghalangi jarak pandang atau tidak,” cetus Isnaini.

    Pada saat mengajukan advice planning, juga perlu adanya perhitungan konstruksi yang diolah oleh orang yang benar-benar kredibel di bidangnya. Ketinggian bangunan dan luasnya juga berpengaruh pada retribusi yang dikenakan.

 Wakil Wali Kota Palembang, H Harnojoyo mengatakan, Pemkot akan mengadakan evaluasi terhadap pembangunan ruko yang ada di sekitar Jembatan Ampera. “Jangan sampai ruko-ruko yang dibangun mengganggu estetika, pemandangan sungai, dan lainnya,” katanya.
Pemkot akan meminta dinas terkait untuk memastikan pembangunan gedung-gedung tinggi tersebut sudah sesuai aturan atau tidak


KPR FLPP Tanpa DP


PALEMBANG - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah turut serta menjadi bank pelaksana penyedia produk KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
    Pimpinan Cabang BRI Syariah KC Palembang Arivai, Nur Huda, mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah membiayai rumah sederhana seluruh Indonesia lebih dari 4.200-an unit. Dengan nilai nominal pembiayaan sebesar Rp335 miliar.

    “Tahun ini kami menargetkan 2.500 unit rumah lagi bisa dibiayai dengan KPR FLPP atau senilai Rp200 miliar,” ungkap dia. Untuk menopang pencapaian target tersebut, pihaknya pun menggencarkan pemasaran KPR FLPP, salah satunya melalui pameran di event Pameran Perumahan Rakyat Expo 2014 yang digelar di Ampera Convention Center, Benteng Kuto besak (BKB), pada 20-28 September.

    Di pameran ini pihaknya menawarkan program DP 0 persen. Selain itu, nasabah KPR BRI Syariah juga akan mendapatkan hadiah dan door prize, bunga 7,25 persen efektif, dan cicilan tetap hanya Rp1 juta per bulan selama 15 tahun.
    “Syarat pemohon berupa KTP suami istri,buku nikah, NPWP pribadi, surat penghasilan kerja, dan slip gaji,” lanjut Budi Tri Pitaya Ningsih, manager marketing BRI Syariah KC Palembang Arivai.

    Sejauh ini, kata Budi, masyarakat cukup antusias mengajukan berkas KPR BRI Syariah. “Sudah sekitar 100 berkas kita terima. Target kami selama pameran ini bisa capai lebih dari 300 berkas KPR,” tutupnya. 


Ampera Diselimuti Asap


PALEMBANG - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumsel tidak hanya menyelimuti beberapa sudut kota di Metropolis. Tetapi juga Jembatan Ampera yang terletak di jantung kota. Sampai pukul 15.00 WIB, Selasa (23/9) kabut asap masih terlihat di atas Jembatan Ampera.
Asap pekat terlihat dari kejauhan menyelimuti jembatan kebanggaan masyarakat Sumsel itu. Irfan, salah satu warga menyesalkan tidak adanya tindakan konkret pemerintah dalam mengatasi masalah asap di Sumsel.
"Seharusnya dari jauh hari dilakukan himbauan atau sosialisasi untuk tidak membakar hutan," kata Irfan. 



PLTSa Sukawinatan, Pertama di Indonesia


PALEMBANG – Desember tahun ini juga, Kota Palembang akan mempunyai pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Saat ini, pembangkit dengan sumber energi terbarukan tersebut dalam proses pembangunan. Lokasinya di tempat pembuangan akhir (TPA) Sukawinatan.
    Direktur Bio Energi Kementerian ESDM, Ibnu Syahrudin mengatakan, pembangunan PLTSa di Palembang ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Palembang yang mencapai 5-6 persen. Sedang pertumbuhan penduduk 1-2 persen. “Perlu sumber baru untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat Palembang yang terus bertambah. Salah satunya dengan pembangunan PLTSa ini,” ungkapnya dalam rapat koordinasi (rakor) Kementerian ESDM dengan Pemkot Palembang di kantor Wali Kota Palembang, kemarin.

    Kementerian ESDM sendiri menargetkan pertumbuhan energi baru terbarukan pada 2025 menyentuh angka 23 persen. Karena itu, selain meningkatkan investasi, juga perlu memperbanyak proyek pembangkit dengan sumber energi tenaga air, surya, bio masa, dan lainnya. “PLTSa di Palembang ini menjadi yang pertama di Indonesia, contoh bagi daerah lain,” tutur Ibnu.

    Pembangunan PLTSa ini bersumber dari dana APBN tahun anggaran 2014 melalui anggaran Ditjen EBTKE Kementerian ESDM. Nominalnya mencapai Rp20 miliar. “Pembangunan PLTSa ini selain menghasilkan energi baru terbarukan, juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan hidup akibat tumpukan sampai,” imbuhnya.
Trio Chadis, direktur PT Pasadena Engineering Indonesia, kontraktor pembangunan PLTSa Sukawinatan menambahkan, saat ini pihaknya hampir menyelesaikan pembuatan desain PLTSa.

Berbagai persiapan telah dilakukan. Material untuk membangun PLTSa sudah ada di lokasi dan sebagian sudah dipakai. Gas engine telah dipesan dari Spanyol dan segera dikirim sesuai waktu yang disepakati. Kata Trio, ada tiga mesin bor untuk membuat sumur dengan kedalaman minimal 12 meter di TPA Sukawinatan.

“Kami juga sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Untuk tenaga teknis menggunakan orang-orang yang ahli di bidangnya. Masyarakat bisa membantu apa yang dapat mereka kerjakan untuk mempercepat pembangunan PLTSa ini,” ujarnya.
Menurut Trio, sampah sebenarnya harus dikelola sejak awal. Usia sampah akan memengaruhi gas yang dihasilkan. Untuk PLTSa ini, akan digunakan terlebih dahulu sampah yang berusia di atas tiga tahun.

TPA Sukawinatan mempunyai kapasitas sampah 500-600 ton per hari. Tumpukan sampah dibagi dalam beberapa zona. Untuk sementara, kontraktor PLTSa akan bekerja di zona K, D dan C.
Dipilih tumpukan sampah yang ketinggian minimumnya 12 meter.  “Pembangunan PLTSa ini harus selesai akhir Desember tahun ini juga sesuai kesepakatan yang ada. Saat ini, kami mulai mengebor dan memasang pipa,” tutur Trio.

Ditambahkan Kepala Dinas Kebersihan Kota (DKK) Kota Palembang, Agung Noegroho, TPA Sukawinatan mendapatkan pasokan 600 ton sampah per hari. Sementara syarat untuk operasional PLTSa ini minimal ada 300 ton sampah per hari. “Dengan begitu, syarat tersebut terpenuhi,” imbuhnya.

Nantinya,  ada 11 zona sampah yang akan dimanfaatkan untuk mendukung keberadaan PLTSa ini. Sementara, baru tiga zona yang dikerjakan. Wakil Wali Kota Palembang, H Harnojoyo mengakui, selama ini pemanfaatan sampah di Palembang belum maksimal.
 “Padahal bisa dijadikan energi listrik dan mengurangi pencemaran. Dengan adanya pembangunan PLTSa ini, pengelolaan sampah di Palembang akan ramah lingkungan dengan menghasilkan listrik,” jelasnya.

PLTSa yang dibangun dengan dana APBN ini berkapasitas 500 ribu watt per jam. Listrik yang dihasilkan akan dijual kepada PLN. “Pengoperasionalan PLTSa ini dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD) Pemkot Palembang,“ tukas Harnojoyo.


Anyaman-Lempok Sumsel Curi Perhatian


PALEMBANG - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) patut berbangga. Dalam The 11th China - ASEAN Expo 16-18 September lalu, Indonesia yang diwakili Sumsel, meraih penghargaan Best City of Farm Pavilion dari 11 negara peserta.
Berbagai produk andalan Sumsel yang dipamerkan dalam event itu mampu mencuri
perhatian pengunjung. Di antaranya, anyaman, busana pangantin Palembang, serta dodol durian (lempok) khas Sumsel.

“Mereka tertarik dan menggemari aneka produk kita tersebut. Inilah yang akan kita coba masuk dalam pasar ekspor,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumsel, Ir Permana, kemarin (23/9). Untuk busana khas Sumsel, ada enam pragawati yang mengikuti fashion show di ajang tersebut.
“Mereka menampilkan busana dari bahan tenun, songket, jumputan, serta blongsong,” jelasnya.  Kata Permana, Indonesia yang diwakili Sumsel mendapat apresiasi terbaik karena tata ruang dan stan yang tampil beda dari peserta negara lain.

“Hampir seluruh negara konsepnya futuralistik. Nah, kita menampilkan konsep naturalistik. Kita setting bagian dalam stan menyerupai kondisi rumah daerah Sumsel, penuh ukiran dan kental taste kebudayaan,” bebernya.
Dikatakan Permana, Indonesia telah empat kali ikut pameran tersebut dan baru tahun ini diwakili Sumsel. “Hebatnya, baru tahun ini pula Indonesia meraih apresiasi sebagai peserta terbaik. Saya terima langsung trofi penghargaannya dari President China-ASEAN Expo,” tuturnya.

Selain menawarkan aneka produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khas, ditawarkan pula berbagai peluang investasi unggulan Sumsel. “Banyak yang tertarik. Yang kita tawarkan, misalnya hilirisasi karet, sawit, batu bara, dan peluang kerja sama perkebunan,” tandas Permana.